08 Mei 2021
3228
Sapa Warga Lewat Udara, Wawali Rusmadi Beberkan Strategi Atasi Sampah Hingga Parkir di Program 100 Hari Kerja

SAMARINDA. Wakil Wali Kota Samarinda DR H Rusmadi membeberkan strategi
mengatasi masalah sampah dan parkir dalam kegiatan dialog interaktif bersama
Radio Suara Samarinda, Sabtu (8/5/2021) pagi. Talkshow yang dikemas santai ini
ternyata menyedot perhatian para pendengar yang langsung menyimak program utama
100 hari kerja Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun bersama Wawali DR H Rusmadi
melalui gelombang siaran 91,7 FM ini. Khususnya masalah kebersihan kota,
mengingat strategi memindahkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di jalan-jalan
protokol kini mencuri perhatian warga.
Tak sedikit para pendengar yang menyampaikan aspirasinya via telepon pagi
itu mengapresiasi langkah awal Pemkot Samarinda di bawah komando Wali Kota Andi
Harun dan Wawali Rusmadi yang serius untuk urusan kebersihan kota. Rusmadi pun
membeberkan, jika di langkah awal
ini sudah ada 105 TPS di jalan utama dalam kota yang berhasil direlokasi dari
target optimal 200 TPS sebenarnya.
Ke depan tambahnya, program tadi tak hanya sebatas memindahkan saja,
melainkan Pemkot Samarinda tengah merencanakan pendirian tempat pengolahan
modern hingga membuat sampah menjadi bernilai. Pengolahan dimaksud disebut TPS
3R, yakni Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (daur
ulang).
“Jadi penekanan pengurangan sampah nanti melalui pemanfaatan dan pengolahan
sejak dari sumbernya, sehingga sebelum dibuang sampah ini harus dipilah
terlebih dahulu dari lingkup rumah tangga,” urainya.
Ia menargetkan sebagai pilot project, TPS 3R akan di bangun pada tiga
lokasi yakni, di Kawasan Gunung Lingai, jalan poros Samarinda-Bontang tepatnya
di dekat rumah pemotongan hewan, dan terakhir di wilayah Kelurahan Mugirejo.
“Kita juga menawarkan kepada warga untuk menjadi relawan lingkungan,
mungkin ke depan kita akan optimalkan 10 sampai 15 rumah dalam satu RT untuk
dijadikan halte sampah yang bernilai ekonomis, sehingga warga ikut terlibat
dalam pengelolaannya,” jelas Rusmadi.
Tak hanya memikirkan masalah sampah di darat, Rusmadi menambahkan jika
Pemkot kini tengah konsen untuk memikirkan sampah yang larut di sungai dengan
melakukan gerakan membersihkan Sungai Karang Mumus (SKM). Langkahnya dengan
pemasangan jala atau jaring di empat jembatan.
“Hingga bulan April kemarin, jumlah sampah yang terjaring sudah mencapai
14 ton dan langkah ini terus kami pantau. Alhamdulillah kita sudah bisa
memetakan dari mana sumber sampah ini berasal,” akunya.
Begitu pun terkait program mengatasi masalah parkir, mantan Kepala
Bappeda Provinsi Kaltim ini menjelaskan jika Samarinda memasuki babak baru
dalam pengelolaan parkir. Penerapannya kini berlangsung dengan pemanfaatan
teknologi.
Bahkan, Kick Off Pilot Project E-Parking di Samarinda sudah dilakukan
Senin (3/5/2021) lalu, di mana sistem pemungutan uang parkir tak lagi langsung
masuk ke kantong juru parkir (jukir), melainkan langsung online masuk ke kas
daerah.
“Untuk masalah parkir ini target kita tak hanya sebatas memaksimalkan PAD
(Pendapatan Asli Daerah, Red) saja, melainkan targetnya juga parkir bisa tertib
dan membuat lancar arus lalu lintas,” ungkapnya.
Kini untuk penerapan E-Parking sudah dilakukan pada 10 titik lokasi, dan
tak menutup kemungkinan akan terus bertambah hingga 246 titik dalam kota ini.
Di closing statementnya, Wawali mengatakan jika pemerintah saat ini terus
berusaha hadir dalam memberikan kenyamanan kepada warganya di berbagai bidang
pembangunan. Oleh sebab itu sambung dia, kunci sukses pembangunan di sini
adalah gotong royong, sehingga tanggung jawabnya bukan hanya pada pemerintah
melainkan melibatkan juga semua elemen masyarakat Kota Samarinda.
“Maka itu di kepemimpinan Pak Andi Harun bersama saya, ada namanya
program pro bebaya Kita artikan di sini
untuk semangat kebersamaan dan gotong royong dalam pembangunan Kota
Samarinda," tutupnya. (CHA/HER/KMF-SMD)