11 April 2021
5179
Jadi Keynote Speaker di Mukerda KAMMI, Paparkan Program Penanganan Banjir

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Wali kota Samarinda Dr H Andi Harun jadi Keynote
Speaker pada Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI) Samarinda dengan tema “Samarinda Bebas Banjir, Aspek
Regulasi, Anggaran dan Edukasi” sekaligus memberikan pemaparan di dalam 100
hari kerja Pemerintah Kota dalam menangani Banjir bertempat di Aula BKKBN
Provinsi, Jalan MT Haryono. Sabtu (10/4/2021) siang.
Di dalam pemaparannya Wali Kota menjelaskan seperti diketahui banjir,
merupakan salah satu bencana yang sering kali mengancam masyarakat di berbagai
kota-kota. Apalagi saat musim hujan tiba di Kota Samarinda, musim hujan biasa
terjadi di pertengahan tahun atau
setelah bulan Ramadhan suhunya bisa mencapai 28 derajat celcius bahkan 24 derajat celcuis.
Dengan begitu, sebutnya perlu dilakukan berbagai cara dalam mencegah
banjir agar kondisi lingkungan bisa tetap terjaga “Setidaknya dengan menerapkan
berbagai upaya pencegahan, hal ini perlu didukung oleh seluruh masyarakat untuk
bisa mengubah kebiasaan hidup menjadi lebih baik, yaitu dengan tidak membuang
sampah sembarangan,” kata Andi Harun.
Ia mengatakan kini Pemerintah Kota Samarinda di dalam program 100 Hari Kerja tengah berfokus kepada gerakan
Gotong Royong dan ada 2 lokasi di dalam
penanganan banjir yang pertama di kawasan simpang empat Sempaja dan dikawasan
Jalan D.I Panjaitan.
“Kita disini mendengarkan semua informasi dari para aktivis, lalu
kemudian mendengarkan dari pakar ahli di bidangnya
masing-masing, setelah itu kita tuang ke dalam satu rangkaian yang tidak
terpisahkan yaitu menyusun rencana induk pengendalian banjir di Samarinda,”
ungkap Andi Harun.
Dikatakannya memang tidak mudah di dalam
penanganan banjir perlu adanya kesabaran dan tidak terburu-buru karena ini
menyangkut pembiayaan
yang sangat besar.
“Dalam mengatasi banjir perlu bersabar, Pemerintah kini telah menyusun
desainnya, perencanaannya. Karena ini tidak boleh gegabah, dan karena ini akan
melibatkan belanja pembangunan yang tidak sedikit tinggal kita harus pastikan
bahwa semua konsep penanggulangan banjir telah melewati secara prosedur dan
aturan sehingga kita bisa mengukur kapasitas pembiayaan, mana yang perlu
pembiayaan Pemerintah Kota dan mana yang perlu pembiayaan Pemerintah Provinsi,”
pungkas wali kota. (BAR/DON/KMF-SMD)