TOP NEWS

Top

Digitalisasi Kelurahan dan Kecamatan, Urusan Administrasi Bisa dari Rumah

Digitalisasi Kelurahan dan Kecamatan, Urusan Administrasi Bisa dari Rumah

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Kota Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Dr H Andi Harun bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Dr H Rusmadi benar-benar melakukan pembenahan besar-besaran di berbagai sektor. Lewat sejumlah kegiatan yang dirumuskan dalam 10 program unggulan Wali Kota Samarinda, banyak hal baik yang dirasakan oleh masyarakat luas di Kota Tepian.

Dari 10 program unggulan tersebut, Smart City Plus menjadi salah satunya. Terutama upaya digitalisasi kelurahan dan kecamatan untuk mempermudah akses pelayanan bagi masyarakat.

Secara simbolis, digitalisasi kelurahan dan kecamatan ini sudah diluncurkan Wali Kota pada akhir 2023 lalu dengan 10 kelurahan dan satu kecamatan sebagai pilot project. 10 kelurahan tersebut yakni Sungai Keledang, Loa Bakung, Sidodadi, Sempaja Selatan, Sidomulyo, Gunung Lingai, Sengkotek, Gunung Panjang, Handil Bakti, dan Pelabuhan. Sementara kecamatan yang menjadi pilot project adalah Samarinda Seberang.


"Jadi 10 kelurahan yang menjadi pilot project ini tersebar di 10 kecamatan. Satu kecamatan ada satu kelurahan," ujar Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Samarinda Dr Aji Syarif Hidayatullah MPsi melalui Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Layanan E-government Rahadi Rizal SE didampingi Pranata Komputer Ahli Muda Dadi Sutrisno SKom, Senin (22/4/2024) siang.

Selanjutnya kata dia, di tahun 2024 ini akan ada 24 lagi kelurahan yang digitalisasi. Harapannya supaya semua kelurahan dalam kota ini digitalisasi. Begitu pula dengan kecamatan yang ada.

"Kenapa tidak bisa sekaligus, karena memang kita perlu persiapkan SDM (Sumber Daya Manusia, Red) yang akan bertugas di kelurahan dan kecamatan. Secara umum, untuk layanan memang sudah kita berinpelatigan. Tinggal secara teknis untuk menjadi operator aplikasi ini yang perlu kita latih kembali. Begitupun ruangan untuk digitalisasi di kelurahan yang juga perlu kita persiapkan," ungkapnya.

Diakuinya, dengan upaya digitalisasi ini, warga sangat terbantu. Untuk mengurus surat pengantar dari kelurahan, warga tidak perlu repot harus mengantre panjang ke kelurahan. Cukup dari rumah atau dari mana saja, warga bisa mengakses untuk pengajuan buat mendapatkan surat pengantar dari kelurahan. Apalagi kini sudah terdukung dengan Tanda Tangan Elektronik (TTE), sehingga sangat menghemat waktu dan energi.


"Sepanjang ada akses internet, maka bisa langsung masuk ke aplikasi Samarinda Santer. Tinggal klik, di situ ada banyak menu. Di situ mau kami integrasikan semua aplikasi agar bisa menjadi satu data terpadu," terangnya.

Sejak diluncurkan akhir 2023 lalu hingga saat ini sudah cukup banyak warga yang menjadi pengguna aplikasi tersebut. Tercatat per 21 April 2024, sudah ada 1.183 warga dari 10 kelurahan terdigitalisasi yang menjadi pengguna aplikasi Samarinda Santer ini.

"Arahnya ke depan nanti supaya 59 kelurahan dalam Kota Samarinda ini bisa didigitalisasi. Sehingga nanti semua warga bisa mendapatkan kemudahan akses dalam pelayanan," pungkasnya. (HER/KMF-SMR)