TOP NEWS

Top

TPID Pemkot Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

TPID Pemkot Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Kemendagri

SAMARINDA, KOMINFONEWS - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) kembali melaksanakan 'Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi'. Secara rutin Rakor Pengendalian Inflasi, memang dilaksanakan setiap satu minggu sekali, pada hari Senin.

Rakor Pengendalian Inflasi selain diikuti oleh kementerian, departemen, lembaga serta badan terkait dipemerintahan pusat, juga diikuti oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia melalui aplikasi Zoom.

TPID Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi dari ruang rapat Sembuyutan, lantai III gedung Balaikota Samarinda, Senin (23/10/2023) pagi.


Dalam Rakor Pengendalian Inflasi yang memasuki minggu ke - 4 bulan Oktober ini, dipimpin oleh Inspektur Jendral (Irjen) Kemendagri RI, Tomsi Tohir.

Berdasarkan data SP2KP sampai dengan tanggal 20 Oktober 2023, komoditas penyumbang utama kenaikan inflasi untuk provinsi diluar pulau Jawa adalah Cabe Rawit dan Beras. Sementara itu, terjadi kenaikan harga komoditas yang mempengaruhi kenaikkan Indeks Penrkembangan Harga (IPH), sseperti keaikkan harga pada : Gula Pasir, Beras, Cabe Rawit, Cabe Merah dan Daging Ayam RAS.

Untuk komoditas beras, pada minggu ke - 3 bulan Oktober 2023 ini, mengalami kenaikan harga rata-rata secara nasional Rp 13.852,-/KG. Kanikkan harga beras ini dapat dikatakan cukup signifikan, sebab perbedaan harga yang cukup jauh. Di pulau Jawa, harga beras per kilonya berada di kisaran harga dua belas ribuan sedangkan di Papua mencapai empat belas ribuan.

Secara nasional, Provinsi Kalimantan Timur berada diurutan ke - 6 tertinggi yang mengalami inflasi, di poin 3,07 persen. Sedangkan Kota Samarinda berada diurutan ke - 9, dari 10 kota se-Indonesia yang mengalami inflasi tertinggi. Nilai inflasi Kota Samarinda sebesar 3,14 persen.

Irjen Kemendagri RI, mengharapkan seluruh Pemda, Pemkab/Pemkot dapat aktif mengawasi perkembangan harga-harga komoditas yang mengalami kenaikkan, terutama 5 komoditas yang secara rata-rata nasional mengalami kanaikkan diseluruh wilayah, yaitu : Gula Pasir, Beras, Cabe Rawit, Cabe Merah dan Daging Ayam RAS.


Tomsi Tohir juga menggaris bawahi kenaikkan harga pada komoditas Bawang Putih, sebab dari evaluasi yang meliputi harga import dan ketersediaan stok, sudah murah dan cukup. Menurutnya, harga Bawang Putih harusnya jauh turun dari harga rata-rata saat ini yang masih dikisaran empat puluh ribuan per kilogramnya.

Harga import dibawah dua puluh ribuan dengan jumlah stok yang cukup saat ini, dan beberapa bulan lalu harga Bawang Putih antara dua puluh enam - dua puluh delapan ribu, sedangkan saat ini empat puluh ribuan. Ia pun memerintahkan kepada pihak terkait diseluruh daerah segera melakukan pengawasan dan pemeriksaan ke para importir, gudang-gudang, apakah ada penimbunan atau kendala dalam distribusi.

Sebelum mengakhiri Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, Tomsi Tohir mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah sangat aktif dan selalu menjalin kerjasama, baik dari tingkat pusat hingga tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dalam usaha mengendalikan inflasi. Dia juga berharap, untuk terus semangat dan selalu berinovasi, tanggap menyeseuaikan segala langkah dalam menghadapi masalah-masalah inflasi dimasing-masing wilayah. (MAF/KMF-SMR)