TOP NEWS

Top

Sekda Tekankan Pentingnya Literasi Digital Untuk Anak-Anak

Sekda Tekankan Pentingnya Literasi Digital Untuk Anak-Anak

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Dunia maya atau internet dewasa ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari orang tua, remaja, hingga anak-anak, semuanya telah mengenali dunia dalam jaringan itu. Untuk mencari hiburan, rekreasi, ilmu pengetahuan, tips dan kiat-kiat dalam melakukan aktivitas, seluruh informasi itu dengan mudah didapatkan melalui gawai digital seperti ponsel pintar atau komputer.

Berdasarkan data Asosiasi Pengguna Jasa Internet Indonesia (APJII), terdapat 210 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2022. Dari jumlah tersebut penetrasi pengguna internet usia 5-12 tahun sebesar 62,43 persen dan usia 13-18 tahun sebesar 99,16 persen menjadikannya kelompok usia dengan penetrasi usia tertinggi.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Ir H Hero Mardanus Satyawan mengatakan bahwa di zaman teknologi yang semakin maju saat ini banyak anak-anak dan remaja yang menggunakan media internet, dan ini merupakan fenomena baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Maka dari itu, menurutnya perlu ada literasi digital untuk anak-anak dan remaja.

"Untuk itu, perhatian terhadap perlindungan anak melalui literasi digital untuk anak dan remaja menjadi suatu hal yang penting," kata Sekda saat memberikan sambutan dalam acara Peningkatan Literasi Digital pada Anak Usia Sekolah Di Kota Samarinda Sebagai Mitra Ibu Kota Nusantara (IKN) di Ruang Rapat DPMPTSP Mall Pelayanan Pubik (MPP) Jl. Pahlawan, Kelurahan Dadi Mulya, Kecamatan Samarinda Ulu, Senin (23/10/2023) pagi.


Selanjutnya Ia mejelaskan, seorang pakar telematika menyebutkan bahwa lebih dari 90 persen kehidupan manusia bersentuhan dengan teknologi informasi. Hal ini memang baik karena dapat mempermudah transfer informasi dan pengetahuan. Namun, jika tidak dibarengi dengan pemahaman literasi digital, maka rentan menimbulkan informasi yang palsu (hoaks). 

"Berita hoaks inilah yang dapat memicu konflik sosial di tengah masyarakat. Jangan sampai hal ini terjadi pada anak-anak kita, karena kita memiliki peran sebagai leader yang harus melindungi generasi penerus dengan merubah perilaku dalam menggunakan platform digital. Sehingga, anak-anak tidak hanya mampu menggunakan perangkat teknologi, informasi dan komunikasi, namun juga kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inspiratif sebagai komponen digital," jelas Sekda.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka diperlukannya sumber daya manusia yang melek teknologi dan mumpuni, karena keduanya ini harus sejalan serta seimbang. Untuk itu, di semua Lembaga Pendidikan hendaknya mengimpelementasikan konsep literasi. 

Oleh karena itu, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merumuskan Gerakan Literasi secara komprehensif yang bertujuan agar kita mampu memahami, memfilter dan mengevaluasi informasi yang ditemukan, melibatkan diri dalam mengidentifikasi sumber yang dapat dipercaya, memverifikasi keabsahan informasi dan melibatkan kesadaran serta pemahaman tentang keamanan digital.

"Penting untuk mengajarkan kepada para peserta didik tentang etika dan literasi digital, terkhusus di sekolah-sekolah Kota Samarinda sebagai mitra Ibu Kota Nusantara. Mereka harus memahami tentang hak cipta, keamanan pribadi, privasi online, dan perilaku yang baik dalam komunikasi digital. Ini bertujuan agar mendorong para siswa untuk bertindak secara bertanggungjawab dan etis dalam penggunaan teknologi digital demi meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi digital," Pungkasnya. (BAR/KMF-SMR)