TOP NEWS

Top

Wakil Wali Kota Pimpin High-Level Meeting TPID Bahas Pengendalian Inflasi 2024

Wakil Wali Kota Pimpin High-Level Meeting TPID Bahas Pengendalian Inflasi 2024

SAMARINDA, KOMINFONEWS - Wakil Wali Kota Samarinda Dr.H. Rusmandi Wongso membuka sekaligus memimpin rapat High-Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Samarinda yang diselenggarakan Bagian Ekonomi di Ruang Mangkupelas, Balai Kota Samarinda, pada Rabu (4/12/2024).

Acara ini dihadiri oleh sejumlah perwakila instansi terkait, termasuk Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Kaltim, komisi II DPRD Samarinda, perwakilan DANDIM 0901, Bulog Samarinda, Badan Pusat Statistik (BPS), KPPN Samarinda, BMKG, Dinas Perdagangan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Perikanan dan peternakan , Dinas KETAPANGTANI, Dinas Perindustrian, UMKM dan Koperasi, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan , BBPOM Samarinda, Dirut Perumda Varian Niaga, sales brach rayon manager II pertamina.

Dalam sambutannya, Dr. Haji Rusmadi Wongso menyampaikan pentingnya refleksi atas pencapaian TPID sepanjang tahun 2024. "Rapat ini menjadi momen evaluasi sekaligus penyusunan langkah strategis untuk mengoptimalkan pengendalian inflasi ke depannya. Sinergi antar instansi menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat di Samarinda," ungkapnya


Kegiatan ini membahas reflexi realisasi kegiatan pengendalian Inflasi Tahun 2024 termasuk perkembangan kegiatan pengendalian inflasi sepanjang 2024 dan menyusun langkah strategis untuk indentifikasi permasalahan inflasi Daerah.

Rusmadi menambahkan, pentingnya pengendalian inflasi melalui berbagai upaya seperti operasi pasar, sidak, dan pencanangan gerakan menanam. “Kunci keberhasilan pengendalian inflasi adalah kemampuan memastikan stok bahan pokok tetap tersedia dan harga stabil. Inflasi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menimbulkan masalah baru,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi, Yuyum Puspitaningrum, memaparkan bahwa beberapa komoditas seperti cabai rawit, angkutan udara, dan ikan lajang menjadi penyumbang utama inflasi di Samarinda selama 2024. "Cabai rawit dan bawang merah tercatat empat kali menjadi penyebab inflasi bulanan," jelasnya.


Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bayu Adi Hardianto, menambahkan bahwa secara nasional, inflasi pada November 2024 terutama dipicu oleh kenaikan harga pangan seperti bawang merah, tomat, dan daging ayam ras. “Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), peningkatan permintaan komoditas pangan dan tarif angkutan udara kerap menjadi penyebab utama inflasi,” katanya.

Hingga akhir November 2024, tingkat inflasi di Samarinda masih terkendali dengan angka yang relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya. Hal ini menunjukkan keberhasilan kebijakan pengendalian inflasi yang dilakukan, termasuk sembilan langkah konkret seperti pemantauan harga, operasi pasar murah, dan koordinasi dengan daerah penghasil komoditas. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam menjaga pasokan bahan pokok di tengah fluktuasi harga pangan.


Pemerintah Kota Samarinda terus berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dengan mengupayakan langkah-langkah strategis untuk memastikan inflasi berada pada target nasional, yaitu 2,5% ± 1%. Kerja sama lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai keberhasilan ini.

Acara ini diakhiri dengan apresiasi dari Wakil Wali Kota Samarinda kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Tepian. "Kita tidak boleh lelah dalam memastikan pasokan bahan pangan tersedia dan harga tetap stabil," tutupnya.(VE/KMF-SMR)