TOP NEWS

Top

Sepanjang Maret Inflasi Samarinda Masih Dibawah Kaltim, Wawali Pesan Gerakan Operasi Beras Gratis Harus Tepat Sasaran

Sepanjang Maret Inflasi Samarinda Masih Dibawah Kaltim, Wawali Pesan Gerakan Operasi Beras Gratis Harus Tepat Sasaran

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda kembali mencatat inflasi pada Maret 2023 sebesar 0,52 persen secara bulanan (mtm) atau naik dari Februari yang sebelumnya deflasi diangka 0,04 persen.

Kepala BPS Samarinda Rosmawati, disela rapat teknis penanganan inflasi di kota Samarinda, Selasa (4/4/2023) siang di Balai Kota, menyebutkan jika dilihat secara tahunan atau year-on-year (yoy), inflasi Maret 2023 tercatat sebesar 5,03 persen, Inflasi ini naik jika dibandingkan dengan Februari 2023 sebesar 4,91 persen.

Kendati demikian ia kembali mengatakan, Angka ini boleh dibilang lebih rendah, dari angka laju inflasi Provinsi Kaltim yang mencapai 5,24 persen (years on years).

Lebih lanjut, Rosmawati mengungkapkan penyumbang inflasi pada Maret 2023 didorong oleh kenaikan harga beras,cabai rawit, transportasi udara dan telur ayam ras.

“Sedangkan penyumbang inflasi untuk sandang diantaranya tembakau serta pakaian dan alas kaki,”ungkapnya.

Ia juga mengingatkan kepada Pemerintah Kota memasuki Idul Fitri nanti biasanya masih akan terjadi lonjakan kenaikan harga beberapa kebutuhan pokok hingga dua minggu setelah Lebaran. Untuk itu perlu menyiapkan langkah-langkah antisipasi agar kenaikan harga ini tidak menjadi pemicu terhadap angka inflasi di kita Samarinda.

“Biasanya pengalaman di tahun sebelumnya jelang Lebaran yang akan naik adalah tarif angkutan udara, karena maskapai akan memberlakukan tarif batas atas,”sebutnya.


Sementara, Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi saat memimpin rapat teknis ini berharap jelang lebaran ketersediaan pangan di Kota Tepian masih tetap terjaga, setidaknya menurut dia aman hingga bulan Mei pasca Lebaran Idul Fitri nanti.

Selain ia mengingatkan, gerakan operasi beras gratis melalui Candangan Pangan Pemerintah (CPP) yang tengah berjalan di 10 Kecamatan saat ini, target penerima jangan sampai salah sasaran.

“Walaupun kita juga patut bersyukur sebenarnya dari sisi harga kebutuhan yang ada sekarang tidak ada lonjakan yang terlalu signifikan tapi yang menjadi catatan penting pemerintah tetap harus memantau perkembangannya,”ungkap Wawali.

Bahkan ia menyarankan kepada Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Samarinda per setiap satu minggu untuk selalu melakukan inspeksi ke pasar-pasar induk untuk mengontrol perkembangan harga yang bisa memicu inflasi.

Selain ia juga menyarankan kepada Camat dan Lurah untuk meniru aksi ‘Babinsa Masuk Dapur’ yang dilakukan prajurit TNI dalam membantu warga kurang mampu selama bulan Ramadhan.

Sebelumnya, rapat bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI yang dipimpin Inspektur Jenderal Kemendagri Komjen Tomsi Tohir juga dilakukan pagi itu secara virtual. Dimana hasil paparan dari Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik Nasional Pudji Ismartini menjelaskan ada 65 kota di Indonesia yang mengalami inflasi. 

Ia menyebutkan komoditas utama penyumbang inflasi diberbagai kota ini adalah tarif angkutan udara, beras dan cabai rawit.

“Untuk patut diwaspadai inflasi April akan didorong oleh kenaikan tarif angkutan udara, harga daging sapi, daging ayam ras, bawang merah dan telur ayam ras sebagai akibat peningkatan permintaan selama Ramadhan dan jelang Lebaran,”ungkapnya. (CHA/KMF-SMD)