TOP NEWS

Top

Samarinda Terpilih Jadi Pilot Project Persampahan, Andi Harun Didaulat Narasumber

Samarinda Terpilih Jadi Pilot Project Persampahan, Andi Harun Didaulat Narasumber

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Satu lagi prestasi gemilang ditorehkan di zaman kepemimpinan Wali Kota Samarinda Dr. H. Andi Harun bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Dr. H. Rusmadi. Ya, meski belum genap 100 hari menjabat, namun sudah bertabur prestasi yang diraih. Terbaru, Samarinda dijadikan pilot project persampahan. Menariknya, semua ini dibiayai global fund.

Tentu saja ini sangat bersinergi dengan 10 program prioritas Pemkot Samarinda saat ini. Di mana duo pemimpin anyar Samarinda ini menempatkan program kebersihan dan pengolahan sampah menjadi salah satu dari sekian program prioritas tersebut.

Atas semua itu, dalam agenda Global Strategis di Jakarta pada Senin (31/5/2021), Wali Kota Andi Harun didaulat secara hormat untuk menjadi narasumber pada Dialog Global Ketahanan Iklim. Selain Wali Kota Samarinda, juga ada tiga Wali Kota lainnya yang ikut menjadi narasumber yakni Wali Kota Bandar Lampung, Wali Kota Ternate, serta Wali Kota Mataram.

Secara keseluruhan, ada 10 kota yang terpilih sebagai pilot project tersebut. Selain Bandar Lampung, Ternate, Samarinda, dan Mataram, masih ada enam kota lain. Di antaranya Pekanbaru, Pangkalpinang, Cirebon, Banjarmasin, Gorontalo, dan Kupang. Semua ini merupakan kota dampingan Proyek Climate Resilience and Inclusive Cities (CRIC) yang dilaksanakan UCLG ASPAC bekerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). "Pendanaannya dari Uni Eropa didukung  Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan," tulis Andi Harun seperti yang terpantau di status di media sosial pribadinya.

Sebagai bentuk nyata komitmen bersama untuk mewujudkan itu semua terang dia, saat pertemuan itu juga ditandatangani bersama soal komitmen Wali Kota untuk mewujudkan kebijakan dan program pembangunan di daerah yang berketahanan iklim dan rendah karbon.

"Komitmen ini menandai peran strategis kota untuk mendukung komitmen global Indonesia dalam pencapaian target NDCs (Nationally Determined Contributions, Red) guna mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen dengan upaya sendiri dan 41 persen dengan dukungan internasional pada 2030 mendatang," terangnya.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim dua periode ini menjelaskan, berketahanan iklim adalah program kunci NDCs adaptasi dalam mewujudkan ketahanan ekosistem dan lanskap. 

"Isu perubahan iklim ini menjadi salah satu proritas pembangunan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024," tutur Andi Harun. (HER/KMF-SMD)