TOP NEWS

Top

Tren Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Samarinda Pertimbangkan Beri Kelonggaran Secara Bertahap

Tren Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Samarinda Pertimbangkan Beri Kelonggaran Secara Bertahap

SAMARINDA. KOMINFONEWS –Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun melaporkan saat ini tren kasus Covid-19 mulai mengalami penurunan selama bulan Agustus. Bahkan untuk provinsi Kaltim prensetase penurunan sudah mencapai 19,82 persen. Di kota Samarinda sendiri, penurunan kasus Covid-19 ini sejalan dengan tingkat kematian yang mulai menurun, kasus kesembuhan terus meningkat dan infeksi tertular juga mulai menurun.

Melihat kondisi tadi, maka tidak menutup kemungkinan Pemerintah Kota (Pemkot) akan mempertimbangkan memberikan kelonggaran  aktivitas ditengah masyarakat mulai Senin mendatang.

“Tapi sambil kita menunggu dulu instruksi dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) hari Senin (23/8/2021) nanti. Karena melihat dari angka statistik mulai dari terkonfirmasi positif, angka kesembuhan dan angka kematian serta tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) kota kita semakin membaik, maka beberapa kegiatan yang selama ini dibatasi sedang saya pertimbangkan untuk diberikan kelonggaran secara bertahap,” ungkap Wali Kota usai menghadiri rapat Evaluasi PPKM dan Penanganan Covid-19 bersama Menteri Ekonomi secara virtual, Sabtu (21/8/2021) siang diruang Command Center Diakominfo Samarinda.

Sedangkan terkait percepatan vaksinasi door to door, orang nomor satu di Kota Tepian ini menjelaskan sebenarnya terpenting sekarang adalah ketersediaan dosis vaksin itu sendiri. 

Karena sambung dia, pelaksanaan percepatan vaksinasi saat ini juga sudah dibantu oleh pihak Badan Intelijen Negara beserta TNI dan Polri dengan melakukan vaksinasi massal di setiap Kecamatan.  Bahkan antusiasme masyarakat yang mengikuti vaksinasi juga sangat luar biasa.

“Untuk pelaksanaannya sebenarnya tidak ada masalah, permasalahannya sekarang ada pada pendistribusian vaksin dari Kementerian Kesehatan yang terbatas. Karena jika ada stok vaksin di Dinas Kesehatan Kota Samarinda langsung habis karena kita langsung suntikan ke warga. Terkait sistem door to door itu masalah teknis aja, kalau barangnya ngak ada juga tentu tidak bisa kita lakukan dengan sistem door to door,” kata Andi Harun memungkasi. (FER/CHA/KMF-SMD)