TOP NEWS

Top

Wawali Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri

Wawali Samarinda Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri

SAMARINDA KOMINFONEWS - Wakil Wali Kota Samarinda Dr. H. Rusmadi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kota Samarinda  mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara rutin. Senin (11/9/2023).

Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi langsung dipimpin Tito Karnavian Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang diikuti lembaga terkait Kepala badan Statistik, Sekretaris Utama badan Pangan Nasional, Dirjen Perdagangan Dalam negeri, menteri Pertanian, Bulog, serta Gubernur, Bupati dan Wali Kota se- Indonesia.

Wakil Wali Kota Samarinda Dr. H. Rusmadi mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi melalui virtual di ruang Sembuyutan Kantor balai kota Samarinda.


Mendagri Tito Karnavian menyampaikan dari hasil rilis BPS bahwa inflasi bulan Agustus 3,27 % dimana terjadi kenaikan dari bulan juli 3,08 %..

Perlu kita waspadai ada beberapa komoditas penyumbang seperti beras, cabe rawit dan cabe merah dapat diharapkan dapat diimbangi dengan gerakan tanam di setiap daerah yang mengalami kenaikan harga. "tutur Tito Karnavian.

Untuk beras disamping memperkuat serapan produksi dalam negeri dari Bulog dan badan Pangan yang sedang bekerja keras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah dengan mekanisme importasi dari luar.

Untuk menekan harga kenaikan beras dilakukan intervensi ditingkat pusat oleh badan Pangan Nasional, bulog dengan mekanisme bantuan sosial.


Saya berharap di daerah daerah untuk mengecek persediaan beras bekerja sama dengan Bulog, serta mengecek kenaikan harga beras untuk dicarikan solusi, dengan cara memberikan bantuan sosial dari pemerintah daerah masing-masing, baik anggaran reguler bansos atau biaya belanja tak terduga." harap Mendagri.

Usai mengikuti rakor pengendalian Inflasi bersama Mendagri, Wakil Walikota Samarinda Dr. H. Rusmadi menyampaikan kepada TPID kota Samarinda tentang strategi kita saat ini dan ke depan kepada dinas teknis untuk meningkatkan luas tanam, walau kita bukan daerah penghasil Namaun semaksimal mungkin kita gunakan lahan untuk pangan tetap kita jaga dan mari kita Kampanyekan jangan boros pangan. "tutup Rusmadi. (Eko/kmf-smr)