SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Komjen Pol Tomsi Tohir kembali memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah yang berlangsung Selasa (4/6/2024) pagi di kantor Kemendagri.

Rakor ini juga diikuti secara online oleh Wakil Wali Kota Samarinda DR H Rusmadi dengan seluruh Kepala Daerah di Indonesia baik Gubernur, Wali Kota, Bupati dan Forkopimda serta TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) yang berada di wilayahnya masing-masing.

Dalam arahannya Plt Sekjen Kemdagri ini mendorong berbagai pihak untuk melakukan gerakan tanam, terlebih untuk komoditas tertentu yang cepat panen. Serta memperbanyak penyebaran lokasi penanaman. Hal ini maksudnya untuk mengantisipasi ketidakstabilan harga terhadap bahan pangan.

Dan tak kalah penting, ia menambahkan beberapa komoditas impor tertentu juga diharapkan bisa datang tepat waktu dengan pendistribusian yang juga tepat sasaran, sehingga persoalan kenaikan harga dapat diatasi.

“Harapan kita beberapa komoditas tertentu yang impor dapat hadir pada tepat waktu, maka kita akan dapat mengatasi gejolak-gejolak harga tersebut,”Ungkapnya.

Terlebih menghadapi perayaan Hari Raya Idul Adha yang menyisakan sekitar dua minggu lagi, Tomsi Tohir mengingatkan para kepala daerah seluruh Indonesia untuk melakukan pengecekan harga-harga komoditas yang cenderung mengalami kenaikan jelang hari raya qurban tadi.

Pengecekan ini dilaksanakan dalam rangka menekan angka inflasi yang cenderung naik menjelang hari raya.

“Dua minggu lagi kita akan menghadapi hari raya Iduladha, kami berharap para kepala daerah untuk bisa turun langsung mengecek, mendatakan, serta mengkoordinasikan dengan daerah-daerah lain, harga-harga yang di daerahnya nantinya akan cenderung naik,” Pesannya.

Terkait masalah inflasi ini, ia menambahkan jika Kemendagri dengan sinkronisasi data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga telah membuat penilaian terhadap seluruh pemerintah daerah (Pemda) terkait inflasi setiap minggunya. 

“Kami akan mendatakan dari minggu ke minggu, apakah terjadi perubahan, pergeseran, atau tetap dengan inflasi-inflasi yang tinggi di daerah yang ada di Indonesia,” Ungkapnya menutup.(CHA/TOM/KMF-SMD)