27 Mei 2021
5734
Mantapkan Pro-Bebaya, Wali Kota: Suka Tidak Suka, Anggaran Rp100 Juta Tiap RT Harus Dialokasikan

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya
untuk memaksimalkan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
(Pro-Bebaya). Harapannya, agar segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di
lingkungan Pemkot Samarinda termasuk camat dan lurah bisa semakin menguasai
program ini dan dapat dilaksanakan secara total nanti.
“Kita tidak tahu kapan kita bisa anggarkan Rp100 juta atau 300 juta per
RT.Tapi karena ini sudah menjadi janji politik, maka itu adalah janji negara. Sehingga
mau tidak mau, suka tidak suka, harus kita anggarkan,” kata Wali Kota
Samarinda, Dr H Andi Harun saat memberikan arahan pada Rapat Persiapan
Sosialisasi Pelaksanakan Pro-Bebaya di Ruang Rapat Utama Balai Kota, Kamis
(27/5/2021) sore.
Pro-Bebaya ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menumbuhkan prakarsa
masyarakat dalam mengidentifikasi masalah dan terobosan solusi atas persoalan
pembangunan dan kemasyarakatan. Juga untuk menggerakkan dan memotivasi
masyarakat agar bisa berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Di samping itu,
untuk meningkatkan fasilitas pembangunan sarana dan prasarana lingkungan, serta
mewujudkan lingkungan yang maju, bersih, sehat, dan asri. Yang tidak kalah
penting adalah membangun rasa aman, tertib, dan tenteram dalam kehidupan harmonis
dan semangat kegotongroyongan yang tinggi. Terakhir tentu muaranya untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Untuk diketahui, nantinya anggaran dari Pro-Bebaya ini akan digunakan
oleh masyarakat antara lain 70 persen untuk pembangunan infrastruktur, dan 30
persen untuk menciptakan wirausaha baru agar masyarakat mendapatkan pekerjaan
dan penghasilan, serta mengurangi angka kemiskinan yang ada di Kota Samarinda.
“Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik, Red) angka kemiskinan yang ada
di Kota Samarinda sebanyak 39.962 orang, hampir menyentuh 40.000 orang. Kalau
kita bisa mengalokasikan anggaran Rp100 juta hingga Rp300 juta ini, maka kita
tidak perlu lagi mencari sumber pendanaan baru. Karena untuk menciptakan
wirausahawan baru, tidak perlu secara sekaligus 10.000 orang. Kita masih ada
empat tahun untuk menciptakan itu. Sehingga dengan harapan dapat mengurangi
angka kemiskinan kita sebanyak 40 persen,” jabar Wali Kota.
Sementara Wakil Wali Kota (Wawali) Samarinda, Dr H Rusmadi Wongso di
tempat yang sama mengatakan kunci kesuksesan Pro-Bebaya adalah gotong royong.
Oleh sebab itu, nantinya di APBD Perubahan (APBD-P) 2021, akan dilakukan proyek
percontohan (pilot project) untuk tiga RT di tiap kelurahan.
“Insyaallah, Sabtu (29/5/2021) nanti kita genap 100 hari kerja. Untuk
itu, mari kita tutup program ini dengan bergotong royong bersama yakni
melakukan pengecatan jalan trotoar protokol di Kota Samarinda,” ajak Wawali.
Jalan protokol yang akan dicat antara lain, Jalan Awang Long, Simpang
Tiga Kantor Pos, Taman Samarendah, Jalan Bhayangkara, Jalan Pahlawan, simpang
Mall Lembuswana, dan Jalan M. Yamin. (BAR/HER/KMF-SMD)