07 Januari 2021
4770
Pembongkaran Segmen Segiri II dan Sungai Mati di PM Noor Mulai Jalan

SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menganggarkan sebesar
Rp 10 Miliar di APBD murni tahun 2021 untuk melanjutkan pembongkaran di Segmen Pasar Segiri II dan dan pembebasan lahan
Sungai Mati di jalan DI Pandjaitan dan PM Noor.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin mengatakan
jika di triwulan pertama Januari target dua proyek tadi sudah mulai dikerjakan.
Sehingga jumlah anggaran yang disebutkan tadi dioptimalkan untuk pembebasan
lahan dan penanganan dampak sosial.
“Jadi saya minta bulan Januari pekerjaan ini sudah bisa mulai digas,”kata
Sekda ketika memimpin rapat koordinasi persiapan penangan dampak sosial untuk
segmen pasar Segiri II dan Sungai Mati, Kamis (7/1) di balaikota.
Menurutnya kenapa aksi tadi harus segera dilakukan, karena khusus untuk
segmen Segiri, pengerjaan penurapan juga segera dikerjakan oleh Balai Wilayah
Sungai (BWS). Sambil menunggu tahap tender dan evaluasi dengan pagu anggaran
sebesar Rp 39 Miliar dari pemerintah pusat. Sehingga di Januari merupakan momen
tepat untuk melanjutkan pembongkaran bangunan rumah yang sempat tertunda pada
Desember kemarin.
Oleh itu, ia meminta aksi tadi jangan sampai lambat untuk dilakukan
karena bisa memberi kesempatan kepada warga untuk mendirikan bangunan baru.
“Kalau bisa segera prioritaskan untuk dikerjakan di Segmen Segiri II.
Karena depan Pasar Segiri nanti akan kita bangun kantor kelurahan
baru,”pintanya.
Terkait sungai mati sendiri di jalan DI Pandjaitan sambung Sugeng, perencanaan sudah dibuat sehingga
eksekusi pengantian lahan warga bisa dilakukan mulai akhir Februari hingga
Maret. Jadi saat ini pihaknya segera mensosialisasikan kepada warga yang
dilakukan oleh pihak Kecamatan dan Kelurahan.
Harapannya, agar program tadi bisa berjalan sesuai rencana, ia minta
Organiasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat bisa mengambil sesuai peranannya
masing-masing. Seperti kata dia, Dinas Perkim mengambil perannya untuk
penanganan kawasan kumuh sementara Bappeda bagian pada penganggarannya. Karena
kata dia pada ujungnya tujuannya sama yakni, penanganan banjir teratasi sambil
kawasan kumuh dibenahi.
“Jadi kita saling supportlah (dukung, red) ya untuk pekerjaan rumah yang
belum selesai ini. Karena untuk melakukan kerja ini kita juga didukung oleh
Pemerintah Provinsi,”tutup Sugeng.(cha/don/kmf-smd)