TOP NEWS

Top

Warga Diimbau Tidak Takut Periksa TBC

Warga Diimbau Tidak Takut Periksa TBC

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Warga Samarinda diimbau untuk tidak ragu memeriksakan kesehatan. Termasuk soal potensi terjangkit penyakit Tuberkulosis (TBC). Semakin awal mengetahui tertular penyakit yang disebabkan kuman Mycobacterium Tuberculosis ini, maka akan semakin baik. Terutama untuk memikirkan langkah pencegahan bagi yang belum tertular, dan langkah pengobatan bagi yang sudah tertular. Termasuk langkah antisipasi agar tidak sampai menyebar ke orang lain.

"Jadi sekali lagi, jangan takut untuk memeriksakan kesehatan, termasuk potensi terjangkit TBC. Terutama bagi yang aktivitas kerjanya lebih banyak dalam ruangan tertutup. Yang terpenting jangan takut. TBC ini sudah menjadi penyakit biasa," ujar Direktur Lembaga Advokasi dan Rehabilitasi Sosial (LARAS), Andi Muhammad Aslam saat konferensi pers (press conference) di Ruang Majesty Hotel Aston Samarinda, Jumat (15/12/2023) siang.


Namun menurut dia, langkah penanganan TBC ini tidak cukup hanya dengan upaya medis berupa pengobatan. Tetapi juga harus diikuti dengan perubahan perilaku hidup bersih dan sehat. Termasuk kebiasaan berjemur di pagi hari serta membuka jendela untuk sirkulasi udara dalam rumah.

Aslam juga memastikan pihaknya akan terus berkomitmen untuk membantu Dinas Kesehatan (Dinkes) dalam upaya mengatasi TBC. "Yang jelas, kita semua harus bisa bergandengan tangan untuk mengatasi bersama persoalan TBC ini," timpalnya.

Aslam mengatakan TBC ini sebenarnya masalah lama yang sampai sekarang tak kunjung tuntas. Berbeda dengan penyakit kaki gajah, kusta, bahkan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang bisa dengan cepat ditangani secara bersama dengan melibatkan berbagai stakeholder.

"Ini yang terkadang juga membuat kami jadi geregetan," ungkapnya.

Sementara Pengelola Program TBC Dinkes Kota Samarinda, Baharuddin menyebut TBC merupakan penyakit yang penularannya langsung dari manusia ke manusia. Pengobatannya harus dilakukan secara teratur sampai sembuh.

"TBC juga bukan penyakit keturunan. Bukan pula karena penyakit guna-guna dan lain sebagainya, " tegas Baharuddin. (HER/KMF-SMR)