SAMARINDA. KOMINFONEWS - Setelah Program Pembangunan dan Pemberdayaan
Masyarakat (Pro Bebaya) yang merupakan salah satu program unggulan Wali Kota
Samarinda Dr H Andi Harun dan wakilnya DR H Rusmadi mendapat landasan hukum
dengan dikeluarkannya Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 12 Tahun 2021, Pemkot
Samarinda langsung tancap gas. Bahkan program ini rencananya sudah bisa dimulai
pada APBD Perubahan (APBD-P) 2021 sebagai proyek percontohan alias pilot
project.
“Meski program Pro Bebaya dimulai tahun 2022, dalam rangka memastikan
berjalan dengan baik, kita ingin Pro Bebaya ini sukses. Jadi di APBD Perubahan
2021 ini kita membangun pilot project. Kita akan belajar dari kekurangan di
APBD Perubahan, sehingga di 2022 nanti bisa berjalan mulus,” kata Wakil Wali Kota
(Wawali) Samarinda Dr H Rusmadi ketika memimpin Rakor Pro Bebaya di Ruang Rapat
Wali Kota di Balai Kota Samarinda, Kamis (20/5/2021) siang.
Rusmadi mengatakan rakor ini merupakan rakor pertama membahas Perwali Pro
Bebaya dengan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terbatas, sehingga
bakal ada lagi selanjutnya untuk lebih memantapkan program Pro Bebaya.
“Pro Bebaya ini merupakan program dari, oleh, dan untuk RT. Tapi
programnya harus sesuai program prioritas kita dan persoalan yang dihadapi di
lingkungan RT masing-masing,” ucap Rusmadi.
Ia menerangkan sesuai Perwali yang ada, alokasi anggaran untuk
pelaksanaan Pro Bebaya tiap RT Rp100 juta sampai Rp300 juta.
“Peruntukannya juga bisa lebih dari satu RT. RT-RT boleh berkolaborasi,
misalnya untuk mengatasi persoalan banjir di lingkungannya dengan membuat
drainase. Atau bisa juga di bidang pendidikan untuk mendukung PAUD (Pendidikan
Anak Usia Dini, Red),” ungkap Rusmadi lagi.
Dijelaskannya, bentuk kegiatan Pro Bebaya meliputi pengadaan,
pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum di
lingkup RT, dan pemberdayaan masyarakat di lingkup RT yang meliputi bidang
infrastruktur, ekonomi, sosial budaya, kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan,”
jabarnya.
Ia berpesan agar dalam menjalankan program ini bisa fokus dan sesuai
dengan program unggulan Pemkot Samarinda. Misalnya lanjut Rusmadi, seperti
bidang ekonomi fokus menumbuhkan 10 ribu usaha baru.
“Enggak usah banyak-banyak, tapi fokus dan bisa tercapai 10 ribu usaha
baru,” pesannya.
Begitu pula bidang sosial budaya, arahnya ke bantuan perlindungan sosial.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada seluruh jajarannya agar bisa maksimal
mendukung Pro Bebaya ini.
“Tolong tempatkan Pro Bebaya ini sebagai roh dari pelaksanaan pembangunan
kita. Karena tanpa dukungan dari warga, sangat sulit kita, meski sebagus apapun
itu programnya. Karena intinya Pro Bebaya ini dalam rangka membangun prakarsa
dan partisipasi masyarakat,” imbuhnya.
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Dr H Sugeng Chairuddin
menekankan kepada OPD Pro Bebaya ini harus terlaksana karena merupakan program
unggulan Wali Kota dan Wawali Samarinda.
“Konsekuensi program ini adalah pendanaan. Di mana belanjanya mulai
berkurang di OPD. Artinya OPD harus mulai berpikir cermat dan fokus memilih
kegiatan. Jangan sampai yang sudah ada di Pro Bebaya, ada juga di OPD. Atau
merasa kegiatannya diambil di Pro Bebaya. Hilangkan mindset ini,” tandas
Sugeng. (DON/HER/KMF-SMD)