TOP NEWS

Top

Rakor Inflasi Mendagri Dorong Harga Tiket Pesawat Turun, Inflasi Angkutan Udara Samarinda Rangking 2 Kalimantan

Rakor Inflasi Mendagri Dorong Harga Tiket Pesawat Turun, Inflasi Angkutan Udara Samarinda Rangking 2 Kalimantan

SAMARINDA.KOMINFONEWS – Sebanyak 42 kota mengalami inflasi angkutan udara, bahkan sebagian besar kota di Pulau Sumatera inflasi angkutan udaranya diatas nasio al.Termasuk inflasi angkutan udara kota Samarinda yang menempati rangking kedua di pulau Kalimantan. Sehingga Mendagri Muhammad Tito Karnavian pun bertekan untuk mendorong turunnya harga tiket pesawat.

Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah secara hybrid dari Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta dengan dipimpin Mendagri. Sementara Pemerintah Kota Samarinda dengan dipimpin Asisten II Setda kota Samarinda Sam Syaimun mengikuti dari ruang Sembuyutan lantai 3 Balaikota, Senin (15/5/2023).

Seperti dipaparkan Mendadri dalam kesempatan itu, bahwa Pemerintah menargetkan angka inflasi nasional di bawah 4% melalui rencana penurunan tarif komoditas penyumbang inflasi terbesar. 


Tito merinci penyumbang inflasi terbesar berada di sektor transportasi dengan angka sebesar 11,96% dan memberikan andil inflasi sebesar 1,45%. Kemudian disusul sektor makanan, minuman, dan tembakau yang menyumbang inflasi sebesar 4,58% dengan andil inflasi 1,20%. Sektor 

"Transportasi, tiket udara, itu diatur oleh pemerintah pusat terutama. Oleh karena itu, ini perlu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah pusat untuk mengatur agar tiket kargo udara itu bisa diturunkan," kata Mendagri.

Dijelaskannya ketika tarif transportasi udara bisa diturunkan menjadi 1% dari 1,45%, maka inflasi ke depan bisa turun di angka sekitar 3,9% atau 3,8%. Pihaknya juga telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo mengenai persoalan tersebut, sebab hal itu memberi dampak kepada pemerintah daerah (pemda) yang kesulitan dengan naiknya harga tiket pesawat atau kargo udara.


"Nah ini harus dilakukan oleh pemerintah pusat nomor satu, dan beliau (presiden) akan pimpin rapat Minggu ini dengan semua stakeholder yang berhubungan dengan transportasi udara ini, dengan target menurunkan harganya," ujar dia.

Tito mengungkap ada dua problem yang berkaitan dengan kenaikan tarif transportasi. Pertama, harga avtur yang tinggi di tanah air bahkan melebihi harga avtur di Singapura. Kedua, berkaitan dengan demand penerbangan yang tinggi khususnya pada saat hari raya Idul Fitri."Di samping (itu) perlu ada langkah dari pemerintah pusat, perlu juga ada langkah pemerintah daerah. Saya mengapresiasi beberapa daerah yang memberikan subsidi atau bantuan kepada penerbangan-penerbangan udara yang masuk ke daerahnya, yang tingkat okupansinya rendah," pintanya.

Tito juga mengajak stakeholder lintas sektor baik pusat maupun daerah untuk dapat senantiasa terus berkolaborasi dan bersinergi dalam mengendalikan angka inflasi.


Dipaparkan Tito, angka inflasi Indonesia bulan april berada pada angka 4,33 persen dimana angka tersebut mengalami penurunan dari sebelumnya 4,97 persen pada bulan maret. Namun demikian walaupun terjadi penurunan, pengendalian inflasi tidak boleh berhenti dan tetap harus dilanjutkan.

“Kita harus konsisten memonitor, mengevaluasi dan mengantisipasi agar inflasi kita tetap terkendali,” ungkapnya.

Bahkan menurut Tito, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan dan menargetkan agar angka inflasi pada bulan berikutnya dapat ditekan hingga berada di bawah 4 persen.(DON/KMF-SMR)