TOP NEWS

Top

Stand Samarinda Primadona di ICE Munas Apeksi, Produk “Viral” Ini Jadi Magnet Pengunjung

Stand Samarinda Primadona di ICE Munas Apeksi, Produk “Viral” Ini Jadi Magnet Pengunjung

SURABAYA.KOMINFONEWS — Stand Pemerintah Kota Samarinda menjadi salah satu primadona dalam gelaran Indonesia City Expo (ICE) yang berlangsung pada 8–10 Mei 2025, sebagai bagian dari rangkaian Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) VII di Surabaya, Jawa Timur.

Stand dibawah koordinasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian (Diskumi), Dinas Perdagangan, serta Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Samarinda ini tampil inovatif dan kreatif dengan menampilkan berbagai produk unggulan dari sektor kriya fashion, wastra, hingga kuliner.


Salah satu daya tarik utama di stan ini adalah permainan Spin Hadiah dan sejumlah produk “viral” yang sukses menarik minat pengunjung, khususnya minyak gosok Dayak yang langsung habis terjual di hari pertama. Banyak pengunjung bahkan rela memesan untuk dikirimkan langsung ke alamat mereka.

“Bukan hanya minyak gosok Dayak, aneka produk kuliner berbahan bawang Dayak juga banyak diminati. Seperti sambal dengan berbagai varian, rabok ikan dengan paduan bawang Dayak, hingga bawang Dayak mentah yang kami pajang pun sudah ada yang ingin membeli sebelum pameran berakhir,” ungkap Ketua Dekranasda Samarinda, Rinda Wahyuni Andi Harun. Hal ini juga dibenarkan oleh Wiwit Andriyanti, owner Aqueena Indonesia—produsen aneka olahan berbahan paduan bawang Dayak.


Selain itu, produk ramuan herbal dan teh berbahan bawang Dayak pun menjadi incaran para pengunjung. Namun demikian, Rinda menegaskan bahwa produk-produk pelaku usaha lainnya juga tak kalah menarik, seperti Ilat Sapi, keminting, madu liar, madu hitam, aneka jamu herbal instan, jahe merah pasak bumi hingga camilan khas Samarinda seperti amplang.

Produk wastra dan kriya fashion pun mendapat sorotan tersendiri. Sarung Samarinda, sarung tenun, serta berbagai kerajinan Dayak tampil memikat dengan desain yang terus diperbarui.

“Produk wastra dan kriya fashion kita juga memberikan daya tarik tersendiri. Kami terus memberikan pelatihan dan pembinaan agar para perajin terus berinovasi, sehingga produk mereka tidak monoton atau tertinggal,” ujar Rinda, yang diamini oleh Kepala Diskumi Samarinda, Jusmaramdhana Alus, didampingi Marketing Matan Gallery, Intan Nabila Khoirunisa.


Wakil Ketua TP PKK Samarinda, Elly Luchritia Nova Saefuddin Zuhri, juga turut mengapresiasi stand Samarinda dalam pameran ini.

“Keikutsertaan Samarinda dalam ICE bukan hanya soal memamerkan produk, tapi juga membangun kepercayaan pasar dan memperkenalkan karakter budaya lokal kita secara lebih luas. Ini membanggakan, apalagi melihat antusiasme pengunjung terhadap produk UMKM kita,” ujar Nova.

Rinda menambahkan bahwa expo ini menjadi momentum penting untuk mempromosikan produk UMKM sekaligus membuka peluang kemitraan yang lebih besar.

“Harapan kami, pelaku usaha dapat bertemu langsung dengan buyer yang siap bekerjasama dalam skala yang lebih luas,” ungkapnya.

Partisipasi Samarinda dalam ICE Munas Apeksi VII membuktikan bahwa potensi daerah, jika dikemas dengan baik dan inovatif, mampu bersaing dan mencuri perhatian di tingkat nasional. Ajang ini menjadi pintu masuk untuk memperluas jaringan dan menegaskan bahwa UMKM lokal memiliki kualitas dan daya saing tinggi di pasar yang lebih besar.(DON/KMF-SMR)