16 Maret 2021
6098
Resmikan Kampung Tangguh, Wali Kota: PAD Boleh Meningkat, Tapi Lingkungan Jangan Sampai Rusak

SAMARINDA - Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun Selasa
(16/3/2021) siang meresmikan Kampung Tangguh di Jalan Gunung Emas, RT 082
Kelurahan Loa Bakung, Sungai Kunjang. Menurut dia, Program Kampung Tangguh ini
sangat membantu masyarakat, terutama di tengah pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19) saat ini. Pemkot Samarinda kata dia, terus konsisten dalam
penanganan kasus Covid-19 hingga dampak yang ditimbulkan, termasuk dampak
ekonomi.
"Tapi untuk menyukseskan semua program ini, tentu saja
bukan hanya Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Perlu dukungan dari segenap jajaran
terkait hingga level terbawah. Saya sedang menyusun konsep agar mulai Wali Kota
hingga jajaran terbawah bisa geraknya sama dan terkoordinir. Terutama dalam
mendukung program 100 hari kerja Wali Kota. Dan tentu saja juga perlu dukungan
dari segenap masyarakat luas," ujar Wali Kota didampingi Ketua Tim
Penggerak (TP) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Samarinda, Hj Rinda
Wahyuni Andi Harun beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait,
serta Camat dan Lurah setempat.
Ia lantas menyebut konsep Program Pembangunan Bersama dan
Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya). Akronim yang diambil dari bahasa Kutai ini
diartikan sebagai kerja bersama alias gotong royong sebagaimana yang
diungkapkan Bung Karno dulu. Menurut dia, kota ini harus bisa dibangun bersama
dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, tanpa memandang perbedaan etnis,
agama, maupun sejumlah latar belakang sosial lainnya.
"Camat dan Lurh harus hafal ini agar bisa
disosialisasikan kepada warganya. Semangat kita untuk merekatkan persatuan,
karena NKRI ini sudah final. Semua warga Samarinda warnanya jelas, Merah
Putih," tegasnya.
Wali Kota juga berharap agar pembangunan di Samarinda bisa
berkelanjutan dengan memperhatikan aspek lingkungan yang hijau, bersih, dan
sehat.
"PAD boleh saja meningkat, asalkan lingkungan kita tidak
rusak dan harus tetap lestari," tegasnya.
Kemudian yang tidak kalah penting lanjut mantan Wakil Ketua
DPRD Kaltim ini, adalah program Smart City Plus hingga ke level RT. Menurut
dia, tuntutan kemajuan zaman mengharuskan semua warga untuk bisa mengikutinya
agar tidak sampai tertinggal.
Kemudian ia juga menjelaskan soal program Rp100 -
Rp300 juta per RT per tahun. Ia memastikan program tersebut pasti akan
direalisasikan paling lambat di APBD Perubahan 2021 ini. Realisasinya, bisa
dibagi menjadi 70 persen untuk realisasi program fisik, dan 30 persen untuk
pemberdayaan masyarakat.
"Yang perlu juga diingat, bahwa ini bukan program uang
tunai atau cash money. Jadi Ketua RT tidak menyimpan uang. Tetapi dalam bentuk
program. Jadi silakan dipikirkan dari sekarang untuk program kerja tiap RT buat
diajukan di Musrenbang," tandasnya. (her/kmf-smd)