TOP NEWS

Top

Masuk 10 Besar, Samarinda Siapkan Diri Hadapi Penilaian E-Kelurahan, Call Center 112, dan Jengrinda

Masuk 10 Besar, Samarinda Siapkan Diri Hadapi Penilaian E-Kelurahan, Call Center 112, dan Jengrinda

SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah mempersiapkan diri dalam memenuhi fasilitas peninjauan lapangan yang dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI dalam pelaksanaan program Smart City di Kota Samarinda. Saat ini, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot dituntut untuk bisa tampil maksimal dalam peranannya untuk memenuhi enam pilar dalam mewujudkan Smart City.

 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Sugeng Chairrudin ketika memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) persiapan kegiatan fasilitasi tinjauan lapangan pelaksanaan Smart City di Samarinda, Senin (19/5/2021) pagi di Balaikota, menyampaikan jika tim dari Kemenkominfo nanti akan melakukan peninjauan secara virtual pada tanggal 27 hingga 28 Mei mendatang.

 

“Tinjauan secara virtual ini karena menyesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019, Red). Jadi harapan saya OPD yang berkaitan dengan program Smart City bisa betul-betul mempersiapkan diri dalam mempresentasikan program unggulan ketika ditinjau oleh tim Kementerian nanti,” pesan Sekda.

 

Karena itu lanjut dia, pentingnya nanti OPD bersangkutan untuk mengeksplore masing-masing pilar Smart City yang menjadi prioritas dalam pengembangannya. Apalagi sambung dia, Smart City juga menjadi program unggulan Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun dan Wakil Wali Kota (Wawali) DR H Rusmadi, sehingga sudah seharusnya bagi OPD di lingkungan Pemkot untuk mendukung program ini dalam merealisasikan Samarinda sebagai kota cerdas.

“Mengingat indeks penilaian kita saat ini juga sudah baik, dari 100 kota yang dinilai kita masuk 10 besar dengan nilai 3,14, sehingga harapan saya saat pembuktian di lapangan akhir Mei nanti OPD yang bersangkutan bisa mempertahankan prestasi tadi menjadi lebih baik,” tandas Sugeng.

 

Sementara Kepala Dinas Kominfo Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah menegaskan jika program Smart City yang digaungkan saat ini bukan program dari Diskominfo, melainkan Pemkot Samarinda. Karena instruksinya dari Kemenkominfo RI, maka jelas Dayat -begitu Aji Syarif Hidayatullah disapa-, pihaknya mencoba untuk mensinkronisasikan dengan OPD yang terlibat dalam program Smart City yang berkenaan dengan enam pilar pendukung tadi.

 

“Jadi Salah satu program besar dalam Quick Win Samarinda Smart City yang akan kita tonjolkan nanti dalam penilaian di lapangan adalah integrasi berbagai sistem aplikasi untuk layanan masyarakat atau publik,” tuturnya.

 

Di mana di antaranya, jelas dia untuk pilar E-Government, kini hadirnya E-Kelurahan menjadi terobosan bagi pelayanan pemerintah yang sudah terintegrasi dengan data base dalam satu data kependudukan, sehingga bisa untuk dijadikan program unggulan. Begitupun dengan smart branding kata Dayat, ia berharap layanan antrean online di Mall Pelayanan Publik milik Dinas Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu dianggap sangat membantu dalam proses pelayanan kepada masyarakat secara efektif, efisien, dan terukur.

 

“Selain ada smart economy lewat program Behambinan yang sekarang sudah berubah nama menjadi Bebaya Mart, smart society dengan layanan Call Center 112 serta smart edu milik Dinas Pendidikan, terakhir smart environment dengan program Jengrinda melalui pengumpulan minyak jelantah bekas yang tengah digalakkan oleh Dinas Lingkungan Hidup,” urainya.

 

Oleh sebab itu, Mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) ini berharap OPD yang menghasilkan inovasi berkualitas tadi bisa mempersiapkan diri dalam mempresentasikan program dan strateginya saat tinjauan lapangan evaluasi yang dilakukan tim Kementerian nanti dengan menghadirkan narasumber yang betul-betul merasakan manfaat dari inovasi yang telah dilahirkan oleh instansi bersangkutan. (CHA/HER/KMD-SMD)