19 Januari 2021
6052
Launching Taman di Jalan Perniagaan, Jaang Minta Pagar Tidak Dipakai Jemuran

SAMARINDA. Kini kota Samarinda memiliki ikon baru. kawasan seluas 2.400
meter persegi di jalan Perniagaan telah disulap menjadi ruang terbuka hijau
(RTH). Melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) garapan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), kini
Samarinda memiliki taman baru yang dibelah Sungai Karang Mumus (SKM).
Sebut saja namanya Taman Odah Bekesah. Tepat di hari jadi Kota
Samarinda yang masuk ke usia 353 tahun, 21 Januari nanti, taman ini menjadi
kado indah bagi warga sekitar dan juga Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang yang masuk purna tugas Februari
mendatang.
Selasa (19/1) pagi, kawasan ini resmi diserahkan pengelolaannya ke Pemkot Samarinda.
Wali Kota Syaharie Jaang yang berkesempatan melaunching taman itu menyampaikan
terima kasihnya kepada Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman
Wilayah Kalimantan Timur dan Balai Wilayah Sungai yang telah merealisasikan
program Kota Tanpa Kumuh di sepanjang Sungai Karang Mumus khususnya di segmen
Perniagaan.
Wakil Walikota periode 2000-2005 dan 2005-2010 ini bercerita untuk
memuluskan program tadi melalui perjalanan yang cukup panjang hingga akhirnya
taman tadi bisa terwujud, termasuk dirinya diminta untuk mempresentasikan agar
dampak sosial tak menjadi masalah di belakangan
hari setelah proyek tadi berjalan.
“Salah satunya Bank Dunia yang waktu itu minta Pemkot harus bisa
meyakinkan jika masalah sosial tidak timbul di kemudian hari. Tapi alhamdulillah berkat komunikasi yang baik
bersama warga hingga akhirnya tidak ada konflik saat aktifitas relokasi. Oleh
itu dalam kesempatan ini saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada warga
yang pernah bermukim di sini yang telah bersedia pindah dalam mendukung program
pemerintah,” ucap Jaang mengawali pidatonya pagi itu.
Ia menambahkan jika program mempercantik Sungai Karang Mumus masih jauh
belum selesai dan terus berkelanjutan. Termasuk di antaranya membersihkan bangunan yang ada di segmen pasar Segiri dan Ruhui Rahayu
yang masih menyisahkan sedikit lagi untuk dirapikan. Untuk itu ia berharap
program Kotaku dari Kementrian PUPR tadi bisa berperan kembali ke tahap berikutnya.
Mengingat jelas wali kota, membangun Kota Samarinda tidak bisa dilakukan
sendiri tanpa kerjasama antara Pemerintah Provinsi dan Pusat.
“Sebab itu saya sangat bersyukur sekali atas dukungan Pemerintah pusat
yang telah berperan ikut membangun Samarinda. Jadi untuk masalah
pemeliharaannya nanti sudah menjadi tanggung jawab kami untuk menjaganya
berdasarkan SOP yang nantinya di bawah
pengawasan DLH,” urai Jaang.
Untuk itu Wali Kota
Samarinda ini meminta kepada warga sekitar agar bisa ikut bersama menjaga taman
dan sarana yang telah tersedia saat ini.
“Saya minta tolong jangan dicoret-coret temboknya dan pagarnya jangan
dipakai untuk jemuran pakaian. Kalau bisa manfaatkan balai pertemuan outdoor
yang ada untuk aktifitas yang positif bagi anak-anak muda disini, seperti
pentas seni teater atau pun musik,” saran Jaang yang akan berakhir jabatannya
17 Februari bulan depan.
Sementara, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur,
Sandi Eko Purnomo menambahkan jika serah terima pengelola taman tadi ke Pemerintah
Kota disesuaikan berdasar SOP yang telah disepakati.
Dimana kata dia apabila dalam masa pemeliharaan ada taman yang rusak
masih dalam tanggung
jawab Balai Prasarama Permukiman Wilayah
Kaltim. Tapi beda halnya jika ada bola lampu taman yang pecah dan pagar taman
yang hilang maka menjadi tanggung jawab pengelola dalam hal ini
DLH.(cha/don/kmf-smd)