TOP NEWS

Top

Temui Andi Harun, Perusahaan Korea Selatan Tertarik Investasi di Samarinda

Temui Andi Harun, Perusahaan Korea Selatan Tertarik Investasi di Samarinda

SAMARINDA. KOMINFONEWS – Luar biasa gebrakan yang dilakukan Wali Kota Samarinda, Dr. H. Andi Harun. Terutama untuk menggandeng pihak investor luar agar ikut membangun daerah ini, sehingga bisa menekan penggunaan APBD. Harapannya, agar APBD dengan nominal terbatas itu bisa digunakan untuk membiayai sektor publik lainnya.

Dalam agendanya di Jakarta selama tiga hari belakangan, Wali Kota sempat bertemu dengan investor yang memiliki jaringan di Korea Selatan. Mereka menyatakan tertarik untuk berinvestasi air bersih dan pengelolaan sampah di Kota Samarinda. Bahkan dipastikan pada 14-16 Juni pekan depan, mereka akan datang ke Samarinda untuk follow up lebih lanjut soal agenda ini.

“Alhamdulillah, telah disampaikan kepada Pemkot Samarinda melalui delegasi perusahaan Korea Selatan berjumlah empat orang bertempat di salah satu hotel kawasan Thamrin Jakarta. Pimpinan perusahaan tersebut adalah jaringan dan sudah mengenal cukup lama, yang dua bulan lalu saya hubungi via telepon untuk tujuan mengundang investasi di Samarinda. Maaf identitas perusahaan belum saya publish karena kerja sama resmi belum dilaksanakan walaupun sudah ada persetujuan lisan. Di samping sesuai regulasi di Indonesia, investasi PMA (Penanaman Modal Asing, Red) di daerah juga wajib mendapatkan persetujuan Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri, Red) dan DPRD setempat,” tulis Wali Kota pada status di media sosial pribadinya. 

Adapun alasan khusus yang mendorong orang nomor satu di Samarinda ini lebih menawarkan investasi di dua sektor ini. Untuk air minum lanjut dia, karena Perumdam Tirta Mahakam Samarinda masih memerlukan dana puluhan miliar untuk jangka pendek dan ratusan miliar untuk jangka panjang bagi penyelesaian IPA Sungai Kapih, pengembangan kapasitas, dan pembangunan IPA baru lainnya, serta peremajaan infrastrukturnya.

“Termasuk upaya kita menuju digitalisasi tata kelola air bersih Samarinda untuk jangka menengah dan panjang.  Bukankah semua tahu soal pelayanan air bersih secara bergilir? Juga semua tahu ada 14 ribuan calon pelanggan baru yang belum bisa dilayani? Termasuk semua tahu kalau masalah kekeruhan air belum bisa juga tuntas. Pokoknya semuanya tahu masalah air bersih kita. Tak mungkin dengan keinginan perbaikan pelayanan bagi masyarakat, semua bertumpu pada APBD. Apalagi masih dalam situasi pandemi Covid-19 (Corona Virus Disease 2019, Red), peran investasi sangat strategis dan vital bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kita,” ungkapnya.

Bahkan kata dia, sebelum bertemu calon investor dimaksud, ia dan jajaran Pemkot Samarinda diundang Perumdam Kertaraharja Kabupaten Tangerang. Sungguh luar biasa, karena selain top dalam pelayanan kepada masyarakat, mereka juga jago dalam urusan bisnis. Mereka bahkan mampu menyumbang dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah PAD (PAD) rata-rata Rp25 miliar tiap tahun untuk APBD Kabupaten Tangerang. 

“Akhirnya, di sini saya ingin tandaskan bahwa kami dan kita optimis akan menuju Samarinda Kota Pusat Peradaban, di antara indikatornya makin membaiknya pelayanan publik dan makin sehatnya Perumdam dan BUMD. Kami butuh waktu untuk lebih membuktikannya. Tentu semua atas izin Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,” ujarnya.

Sementara untuk pengelolaan sampah, investasi yang ditawarkan adalah membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru. Karena Wali Kota sendiri sudah memutuskan akan menutup dan memindahkan TPA Bukit Pinang di Samarinda Ulu. Belum lagi Samarinda butuh armada roda tiga untuk alat transportasi angkutan sampah dari lingkungan RT ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Juga penambahan armada mobil untuk angkutan dari TPS ke TPA.

“Dan yang tak kalah pentingnya kebutuhan akan industri pengolahan sampah yang berkelanjutan atau sustainable process. Bisa dibayangkan kita butuh uang sangat besar. Mustahil semua bisa didanai oleh APBD Kota Samarinda, sehingga kerjasama B to B (Business to Business, Red) atau G to G (Government to Government, Red) dengan pihak swasta atau global fundraising, akan sangat membantu. Kalau untuk bidang lain di luar urusan air bersih dan sampah, kini tengah kami desain platform-nya dan juga menjajaki jaringan investasi swastanya,” pungkas Andi Harun. (HER/KMF-SMD)