25 Februari 2021
8356
Normalisasi SKM Selanjutnya Sasar Segmen Segiri II dan Sungai Mati di Jalan PM Noor

SAMARINDA. Penanganan banjir jadi point utama Program 100 Hari Kerja Andi
Harun dan Rusmadi, Wali Kota
dan Wakil Wali Kota
Samarinda terpilih untuk periode 2021 - 2024. Normalisasi Sungai Karang Mumus
(SKM) bakal terus ditingkatkan sepeninggalan kepimpinan Syaharie Jaang.
Setelah segmen Segiri beres akhir bulan depan, maka proyek normalisasi
selanjutnya bakal bergeser ke pembebasan lahan segmen Segiri II, Kelurahan
Bandara, Kecamatan Sungai Pinang serta segmen sungai mati di sepanjang Jalan DI
Panjaitan dan PM Noor. Kajian teknisnya sendiri bakal dikerjakan dua instansi
berbeda.
Untuk segmen Segiri II ditangani oleh Dinas Perumahan dan Permukiman
(Disperkim), sedangkan segmen sungai mati diurus oleh Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang (PUPR) Kota Samarinda.
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin mengatakan
jika untuk pembebasan lahan belum bisa segera dieksekusi oleh Dinas Pertanahan
Kota Samarinda. Karena Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah (DPPT) masih dalam
tahap penyelesaian yang dilengkapi oleh dua Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
tadi.
“Dimana dokumen perencanaan ini nanti memuat perihal pembebasan lahan,
luasan lahan, jumlah rumah, perkiraan harga dan NJOP (Nilai Jual Objek Pajak)
sekian Lalu Dinas Pertanahan menindaklanjuti," kata Sugeng ketika memimpin rapat penangan dampak sosial
normalisasi SKM belum lama ini di gedung Balaikota.
Sehingga apabila dokumen nanti sudah terlengkapi, maka langkah
selanjutnya untuk diserahkan kepada tim appraisal dari Kantor Jasa Penilai
Publik (KJJP) dapat menaksir besaran dana kerahiman atau santunan untuk
pembebasan lahan.
Ia pun meminta kepada Dinas PUPR agar DPPT segmen sungai mati segera
dirumuskan agar bisa segera diserahkan ke Dinas Pertanahan. Namun untuk segmen
Segiri II masih menunggu Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III menentukan
garis batas penanggulan bantaran SKM.(cha/don/kmf-smd)