TOP NEWS

Top

Jadi Pembicara Webinar Nasional, Wawali Paparkan Potensi dan Strategi Pengembangan

Jadi Pembicara Webinar Nasional, Wawali Paparkan Potensi dan Strategi Pengembangan

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Wakil Wali (Wawali) Kota Samarinda Dr H Rusmadi menjadi pembicara pada Seminar Nasional Online dan Call For Paper Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman di Ruang Kerja Wakil Wali Kota Samarinda Lantai III Balaikota, Rabu (30/06/2021).

Melalui video conference Zoom Meeting, Wawali memaparkan potensi dan strategi pengembangan pertanian Kalimantan Timur.

"Di saat pandemi covid saat ini, kita bersyukur peranan daripada pertanian dan ketahanan pangan tetap naik walaupun tidak signifikan akan tetapi secara umum tidak mengalami kontraksi," kata Rusmadi mengawali paparannya.

Hanya saja dari sisi lain, lanjut mantan Dekan Fakultas Pertanian Unmul ini menyampaikan soal ekspor beras, potensi lahan sudah dimiliki namun kebutuhan lokal saja menurutnya belum bisa terpenuhi.

"Produksi padi kita 292.000 ton, dan kalau kita hitung dengan angka kecukupan perkapita/hari 2.100 kalori, sehingga sampai saat ini untuk pangan khususnya beras kita ini baru bisa mencapai sekitar 50% dari kebutuhan," terangnya.

Mengenai perkebunan, Rusmadi mengatakan pertanian di Kaltim ini salah satu sektor yang paling penting ialah perkebunan, dengan luasan 1,4 juta hektare. Namun yang disayangkannya, 1,3 juta hektare didominasi sektor perkebunan.


"Hampir 88% atau 1,3 juta itu dari komunitas kepala sawit, tetapi yang paling penting kita memiliki potensi kebun yang luas kemudian buah segar yang kita hasilkan pertahun sekitar 16 juta ton dan masih banyak lagi potensi yang lain, namun dalam faktanya kita masih belum ada pabrik industri yang memanfaatkan potensi daripada sawit kaltim ini," ungkap Rusmadi.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembanguna Daerah (Bappeda) Provinsi Kaltim ini mengatakan pada sektor perikanan dan Kelautan Kaltim termasuk salah satu daerah yang hingga saat ini menjadi pengekspor ikan terutama ke Jepang, Korea dan Singapura.

"Saya mengajak bapak ibu untuk melihat batasan atau konsep daya saing, karena kalau kita memiliki persepsi yang berbeda terhadap daya saing ini tentu nantinya kita akan keliru dalam mengambil kebijakan terutama dalam merumuskan strategi, secara sederhana dari berbagai referensi yang saya baca, daya saing ini ialah bicara soal kemampuan komunitas untuk bersaing dalam rangka untuk memenangkan pangsa pasar, baik lokal, domestik maupun internasional," ucapnya.

Menurutnya ada aspek yang perlu mendapatkan perhatian dalam rangka untuk membangun komoditas pertanian yang berdaya saing, yakni yang terkait dengan konsep wawasan daya saing dan kinerja pembangunan pertanian.

Beberapa garis besar lainnya juga dibahas oleh mantan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur tersebut terkait dengan bagaimana memberdayakan potensi lokal untuk kemudian bisa memenuhi setidaknya  kebutuhan pasar lokal dan melakukan identifikasi terhadap komunitas-komunitas yang menurutnya memiliki prospektif yang bagus dipasar internasional. (FER/DON/KMF-SMD)