TOP NEWS

Top

Gandeng Perusahaan Asal Korsel Dan Singapore, Bandara APT Pranoto Bakal Punya Laboratorium PCR

Gandeng Perusahaan Asal Korsel Dan Singapore, Bandara APT Pranoto Bakal Punya Laboratorium PCR

SAMARINDA. Dalam waktu dekat Bandara APT Pranoto Samarinda bakal menyediakan fasilitas Polymerase Chain Reaction (PCR) atau tes swab untuk mendeteksi penumpang yang tertular virus Corona Disease (Covid-19). Menggandeng Hemera Internasional group, perusahaan asal Singapore, rencananya fasilitas ini bakal beroperasi mulai bulan Agustus mendatang.

 

“Fasilitas ini kerjasama antara Laboratorium Bio Sewoom asal Korea dan perusahaan LG Internasional di bawah Emera Group, tujuannya untuk mempercepat penanggulangan penyebaran Covid-19 melalui penumpang yang keluar masuk melalui bandara,” kata Kepala Bandara APT Pranoto, Dody Dharma Chayadi saat melakukan presentasi bersama Walikota Samarinda di rumah Jabatan Walikota, Jl S Parman, Selasa (23/6).

 

Dia menjelaskan, untuk mewujudkan fasilitas tadi investasi yang digelontorkan Emera Group untuk membangun laboratorium di Bandara APT Pranoto tidak sedikit, yakni mencapai Rp 75 Milyar dengan luas ruangan yang dibutuhkan sebesar 460 meter. Jika terwujud, maka dalam sehari pihak laboratorium bandara bisa melakukan test uji sampel kepada 4.000 penumpang pesawat terbang.

 

“Banyak keuntungan apabila fasilitas ini sudah tersedia, pertama harga terjangkau bagi penumpang, dimana hanya membayar di bawah Rp 1 juta, maka sudah mendapat hasil sampel test swab dengan tingkat keakuratan diagnosa mencapai 99 persen. Keuntungan kedua, kecepatan akurasi hasil tes laboratorium hanya membutuhkan waktu 30 menit sampai 1 jam,” kata Dodi.

 

Sementara, Walikota Samarinda, Syaharie Jaang mengapresiasikan langkah bandara APT Pranoto yang telah bekerjasama dengan Emera Group untuk mewujudkan fasilitas laboratorium tersebut. Karena menurut Jaang, saat ini alat pendeteksi virus dengat tingkat akurasi yang mendekati sempurna dengan harga yang murah sangat dibutuhkan warga yang ingin berpergian keluar daerah, baik melalui jalur udara maupun air.

 

“Walaupun di Samarinda juga sudah ada alat tes swab, tapi sayangnya tidak murah,” ungkap Walikota.

 

Dimana sambung Walikota Samarinda dua periode ini, untuk melakukan test swab yang berbayar tadi warga harus mengeluarkan biaya sebesar Rp 1.800.000. Belum lagi ditambah biaya tiket pesawat.

 

“Bisa jadi harga tesnya lebih besar dari pada ongkos tiket pesawatnya,” celetuk Walikota didampingi Sekda, Sugeng Chairuddin.

 

Oleh itu, ia menyambut baik apabila fasilitas laboratorium PCR milik Emera Group bekerjasama dengan Bandara APT Pranoto nanti sudah tersedia. Setidaknya bisa membantu penumpang pesawat untuk melakukan tes swab dengan harga terjangkau dan langkah tadi juga dianggap Jaang sesuai dengan misi dan visi tim gugus tugas Samarinda dalam menangani penangulangan penyebaran virus Covid-19 di Kota Tepian.

 

“Jujur saya pribadi juga tidak mau lengah dengan kondisi sekarang, karena hingga hari ini melalui Dinas Kesehatan Samarinda kami terus melakukan swab massal dengan target kelompok masyarakat tertentu, termasuk diantaranya aktivitas keluar masuk di pelabuhan. Karena apabila semua warga yang masuk ke Samarinda terindikasi negatif efeknya kita enak untuk menjual pariwasata di kota ini,” tutupnya mengakhiri. (cha/don/kmf-smd)