SAMARINDA. Penjual bahan bakar minyak (BBM) eceran dengan sistem digital
bertajuk Pertamini kian menjamur di Kota Samarinda. Pemkot pun bakal menertibkan keberadaannya karena dianggap tak
berizin atau ilegal.
Dalam rapat bersama Pertamina, Senin (01/03) pagi di Balaikota, Asisten
II Sekretariat Kota Samarinda, drg Nina Endang Rahayu mengatakan jika
penertiban BBM eceran bertajuk Pertamini tadi akan dilakukan dalam waktu dekat
oleh Satpol PP. Mengingat kehadirannya juga diklaim membahayakan konsumen.
“Karena dari sisi keselamatan juga sangat berbahaya, karena penampungan
BBM yang ada sangat memprihatinkan. Harapan kita sih jangan sampai jadi bom
waktu yang siap meledak di pemukiman
warga seperti yang pernah terjadi di Kukar belum lama ini,”kata Nina.
Atas dasar itulah, melalui pembahasan bersama pihak Pertamina dan OPD
terkait, maka sudah seharusnya Pemkot segera mengambil langkah untuk segera
melakukan sidak. Karena langkah penertiban ini juga bagian program kerja yang
diperintahkan oleh Wali Kota dan Wakil Wali kota Samarinda.
“Jadi tugas Satpol PP makin ekstra dan harus direalisasikan,”celetuknya.
Hasil dari keterangan pihak Pertamina sendiri, di mana Pertamini ini juga bukan unit bisnis dari Pertamina dan
tergolong pengetap. Secara izin juga tidak ada dari Pertamina.
“Jadi Pertamina tidak pernah mengeluarkan izin untuk mereka bahkan hingga
menyediakan kuota jatah BBM, walaupun kenyataan di lapangan usaha Pertamini ini
masih menyantumkan logo Pertamina pada mesin digitalnya,” ungkapnya didampingi
Kabag Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda, Ibrohim.
Sebelum ke langkah penertiban nanti, Nina menambahkan pihaknya akan
kembali melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan juga Dinas Penanaman
Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu demi memastikan gerakan yang diambil
Pemkot nanti sudah sesuai dengan prosedur.
Karena lanjutnya langkah ini juga sebenarnya sejalan dengan program yang akan
diluncurkan Pertamina bersama Pemkot Samarinda melalui program langit biru, di mana menjual BBM berjenis Pertalite
dengan harga perliternya sama dengan jenis BBM Premium. Sehingga masyarakat
bisa merasakan BBM dengan kualitas yang lebih baik dengan harga murah.
“Jadi program ini tidak tersedia di Pertamini eceran. Insya Allah akan
kita launching 14 Maret mendatang, nantinya SPBU akan menjual Pertalite dengan
harga promo ini dikhususkan bagi kendaraan sepeda motor, taksi dan angkot,”
tambahnya.
Oleh itu, agar program tersebut bisa berjalan seperti di Provinsi Jawa
dan Bali, maka pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Wali Kota untuk
mengurus surat dukungannya.
Sementara, Sales Branch Manager Pertamina Rayon II Kaltimut Muhammad
Rizal membenarkan jika Pertamini tidak ada hubungan sama sekali dengan
Pertamina. Bahkan keberadaannya
pun menyalahi aturan karena sudah menggunakan logo Pertamina.
“Cuma yang bisa menindak mereka untuk dilakukan penertiban hanya ada di ranah Pemerintah Kota. Tugas kami hanya
bisa mengingatkan kepada SPBU agar tidak boleh melayani untuk mendistribusikan
BBM ke Pertamini tadi, kalau ketahuan pastinya akan kita beri sanksi,”
tuturnya. (cha/don/kmf-smd)