TOP NEWS

Top

Pansel Calon Pimpinan Baznas Kota Samarinda Pastikan Penjaringan Berlangsung Fair

Pansel Calon Pimpinan Baznas Kota Samarinda Pastikan Penjaringan Berlangsung Fair

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Samarinda, KH Zaini Naim memastikan tahapan penjaringan para peserta yang mengikuti seleksi calon pimpinan Baznas dari awal pendaftaran hingga tes wawancara berlangsung jujur dan adil. Zaini Naim yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Samarinda ini juga berkomitmen untuk selektif dalam menentukan pimpinan Baznas ke depan.Oleh karena itu, calon pimpinan yang terjaring harus semakin baik dari pimpinan sebelumnya.

“Sehingga saya pastikan seleksi para calon peserta dari awal hingga terjaring 10 peserta saat ini berlangsung fair, tidak ada unsur lobi melobi dan kedekatan,” kata Zaini Naim dalam Rapat Koordinasi (Rakor) bersama pimpinan Baznas Republik Indonesia (RI) secara virtual di Ruang Command Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Samarinda, Senin (6/9/2021) sore.

Hasil dari seleksi pimpinan Baznas Samarinda periode tahun 2021-2026 ini lanjut dia, akan diajukan ke Baznas RI sebagai rekomendasi untuk disampaikan ke Wali Kota Dr H Andi Harun nanti berjumlah 10 peserta. Di mana kata dia, jumlah yang terjaring tadi sudah mengikuti tahap seleksi mulai dari tes administrasi, tertulis, tanya jawab, hingga tes presentasi program ke depan bagi peserta apabila terpilih sebagai pumpinan Baznas nantinya.

“Sebelumnya ada 29 peserta yang mendaftar. Karena melewati tahapan demi tahapan, pastinya ada peserta yang mundur dan gugur saat seleksi, hingga akhirnya saat masuk sesi tanya jawab dari 20 peserta yang ikut, kami sepakat untuk menjaring 10 orang tadi untuk disampaikan ke Baznas Pusat,” ungkapnya.

Sementara Wakil Ketua Pansel Calon Pimpinan Baznas Samarinda, Tejo Sutarnoto menambahkan, 10 peserta tadi juga sudah melengkapi persyaratan administrasi yang diminta panitia. Sehingga ia memastikan peserta yang mengikuti tahapan seleksi tidak lagi terikat oleh lembaga organisasi keagamaan maupun organisasi politik.

“Jadi jika ada peserta yang masih terikat organisasi, dari awal kami sudah meminta untuk mengurus surat keterangan pengunduran diri dari organisasi awal, sehingga saat masuk seleksi adminstrasi bisa lolos,” kata Tejo yang juga Asisten I Sekretariat Daerah Kota Samarinda ini.

Tejo juga menjelaskan pola seleksi yang dilakukan tim pansel saat ini memang berbeda dengan pola yang dilakukan oleh panitia sebelumnya. Sehingga metode tersebut setidaknya bisa dijadikan pilot project bagi pansel dari kabupaten/kota lain di Kaltim yang ingin menjaring calon pimpinan Baznas.

“Karena misi kita ingin membawa Baznas lebih baik, maka ada tema yang kita tawarkan ke peserta untuk mengeksplorasi program Baznas lebih jauh apabila terpilih menjadi ketua nantinya. Karena harapan kami ke depan warga tidak perlu lagi khawati menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya di Baznas sebagai lembaga terpercaya milik pemerintah,” pungkas Tejo. (CHA/HER/KMF-SMD)