TOP NEWS

Top

Live di TVRI, Wali Kota Andi Harun Uraikan Masalah Kondisi Banjir

Live di TVRI, Wali Kota Andi Harun Uraikan Masalah Kondisi Banjir

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Mengangkat tema Samarinda Waspada Banjir, Televisi Republik Indonesia (TVRI) Kalimantan Timur (Kaltim) kembali menggelar dialog publik dengan menghadirkan Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun, Senin (6/9/2021) sore.

Dialog yang berlangsung secara live ini juga melibatkan anggota DPRD Kota Samarinda Jasno serta Pengamat Sosial Akademisi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman sebagai narasumber.

Wali Kota Andi Harun yang menyimak secara virtual melalui ruang Command Center Diskominfo Samarinda, menanggapi pertanyaan pembawa acara sore itu Said Husein yang mengatakan jika banjir saat ini menjadi sorotan memasuki akhir tahun 2021, Dimana kondisi semakin mengkhawatirkan bagi sejumlah wilayah yang rawan tergenang air

“Jika melihat kondisi wilayah kota Samarinda sekarang ini sudah tidak aman lagi, mengingat titik-titik banjirnya semakin meluas bahkan wilayah-wilayah yang tidak terdampak banjir akhirnya ikut menjadi korban, sekarang bagaimana tanggapan bapak melihat  genangan yang semakin meluas.” tanya Said. 

Wali Kota Samarinda dalam tanggapannya mengatakan jika dirinya sudah mengecek dibeberapa kawasan yang berpotensi terjadinya genangan air, diantaranya Kecamatan Palaran. Dimana jelas dia sungai alam disana dibelokan akibat adanya pembangunan Ruko (Rumah Toko) dan kantor. Belum lagi adanya krosing di badan jalan yang selama ini menjadi penyebab banjir di kawasan Bukuan. 

Melihat kondisi tadi, Pemkot kata dia telah mendapatkan jalan keluar, yakni dengan  melakukan normalisasi pada sungai-sungai alam yang mengalami penyempitan.

“Andai saja tidak saya temukan solusi itu, maka mungkin saja akan kita lakukan pembongkaran pada gedung yang telah dibangun pada masa lalu. Saya sudah perintahkan Camat dan Dinas PUPR agar segera membuat perencanaan. Untuk jangka pendeknya kita akan minta bantuan PT Samudera Indonesia agar melakukan antisipasi dengan melebarkan sebagian dari sungai alam tersebut, dan jangka panjangnya kita akan menganggarkan normalisasi sungai alam tersebut hingga ke arah sungai besar ditahun 2022,”urai Wali Kota.

Tak sampai disitu, mantan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kaltim ini juga telah meninjau kawasan perumahan Bengkuring yang sebagian wilayahnya masih tergenang air. Melihat kondisi saat sekarang, Sebenarnya sambung dia Pemkot sendiri sudah melakukan pengerukan pada sungai Mahakam yang tujuannya untuk mengurangi dampak genangan air.

“Sebenarnya, banjir yang terjadi di perumaham Bengkuring sudah terjadi sekitar 3 hari yang lalu. Begitu pun kondisi yang sama terjadi di Desa Budaya Pampang banjir terjadi karena air kiriman dari Desa Badak Mekar, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kab Kukar). Jadi jika kalau dipahami kejadian ini sudah melibatkan lintas Kabupaten dan Kota,”ucapnya.

Sehingga kalau dipelajari alurnya, kiriman genangan air di Desa Ampang akibat air kiriman dari Desa Mekar Muara Badak dimana jalur lintasannya melalui sungai siring lalu turun ke Pampang dan seterusnya dari Pampang turun ke Lempake yang akhirnya ikut tergenang. 

Terkait meningginya volume air di bendungan Waduk Benaga yang mencapai 78 cm, menurut Andi Harun karena terjadinya curah hujan yang tinggi di daerah hulu termasuk Desa Mekar Muara Badak tadi, sehingga juga menjadi faktor penyebab sebagian kawasan perumahan Bengkuring saat ini masih terendam air.(FAN/CHA/KMF-SMD)