TOP NEWS

Top

Kapolda : Persoalan Sosial Akan Selesai Kalau Para Tokoh Agama Ikut Turun Langsung

Kapolda : Persoalan Sosial Akan Selesai Kalau Para Tokoh Agama Ikut Turun Langsung

SAMARINDA. Walikota Samarinda, Syaharie Jaang berkesempatan menghadiri silaturahmi Kapolda Kaltim yang baru Irjen Pol Herry Rudolf Nahak bersama Tokoh Agama Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) di Hotel Bumi Senyiur, Jl Diponegoro Samarinda Senin, (14/09) malam.

 

Menurut Kapolda Kaltim yang sebelumnya tugas di Mabes Polri sebagai Asop Kapolri dan tanggal 3 Agustus 2020 mendapat perintah untuk menjadi Kapolda Kaltim, serta diserah terimakan pada tanggal 31 Agustus 2020. Pertemuan yang seperti ini mempunyai makna mendalam. Karena lanjutnya, Polri  memahami betul bahwa dalam gerak langkah tugas terhadap pengabdian pada masyarakat sangat tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan tokoh agama. Hal tersebut bisa tercermin sejak zaman perjuangan kemerdekaan, peran tokoh agama sangat besar termasuk upaya dalam mengisi kemerdekaan sampai saat ini.

 

“Dalam pertemuan ini saya mengucapkan terima kasih telah diterima sekaligus kulo nuwun untuk bertugas di Provinsi Kaltim, serta mohon dukungannya. Kita ketahui bersama bahwa banyak sekali persoalan yang selesai kalau para tokoh agama ikut turun langsung. Itu tidak bisa dipungkiri, terlebih masalah sosial di masyarakat,” katanya.

 

Lebih khusus lagi saat ini lanjutnya sedang menghadapi pandemi Covid-19, musuh yang tidak kelihatan tetapi ada dan faktanya dapat membunuh serta mematikan, sehingga perlu kebersamaan untuk memeranginya.

 

“Data yang saya lihat di Kaltim ini sudah 200-an yang meninggal akibat Covid-19 dengan mayoritas berumur di atas 50-an ditambah lagi banyak juga dengan penyakit bawaan. Kita harus meningkatkan kewaspadaan bersama,” katanya.

 

Belum lagi sebutnya kalau melaksanakan PSBB atau Lock Down, maka yang terimbas mereka yang menjadi pekerja harian.

 

“Itu kalau diterapkan secara ketat, maka banyak orang yang tidak bisa kerja. Memang Pemerintah agak sulit apakah mendahulukan penanganan kesehatannya atau pengelolaan ekonominya. Kita sepakat bersama, Kaltim dengan Zona Merah setidaknya bisa turun ke Zona Orange yang Orange menjadi Kuning sampai kuning bisa menjadi Hijau,” tegasnya.

 

Namun dia menyadari bahwa mereka tidak bisa bekerja sendirian, melainkan dengan memohon dukungan semua pihak.

 

“Memang langkah dasar yang bisa kita terapkan adalah mematuhi protokol kesehatan dengan selalu cuci tangan, memakai masker, jaga jarak dan hindari kerumunan, serta tidak perlu keluar rumah kalau tidak ada urusan yang sangat penting terutama buat anak-anak kita yang masih muda punya daya tahan imun tubuhnya kuat sering keluar rumah pulang-pulang tanpa kita sadari bisa membawa virus dengan tidak ada gejala atau OTG,” terang pria asal Nusa Tenggara Timur tersebut.

 

Yang perlu diwaspadai dalam beberapa bulan ke depan ini jelas Kapolda adalah prosesi Pilkada karena prosesnya sudah dimulai pendaftarannya di 9 kabupaten/kota di Kaltim yang menyelenggarakan pesta demokrasi.

 

“Dalam proses ini mulai terlihat tidak disiplin dalam menjalankan protokol kesehatannya. Kita ketahui bersama pada setiap calon pasti pendukungnya banyak, ini yang dikhawatirkan dengan klaster baru pilkada. Dalam kontestasi tersebut kita tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan yang terpilih pasti adalah terbaik. Yang terpenting situasi kamtibmas tetap terjaga dengan baik, pilkada juga bisa berjalan dengan lancar dan aman,” bebernya.

 

Selain agenda silaturahmi ini sebelumnya Kapolda Kaltim juga bersilaturahmi dengan Gubernur Isran Noor, selanjutnya Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK dan jajarannya. Kemudian beserta Pangdam diterima oleh Dewan Adat Dayak, serta Persekutuan Persatuan Dayak Kaltim. Selanjutnya juga akan road show bertemu dengan Forkopimda yang lain bertemu dengan Kajati Kaltim dan Ketua Pengadilan Tinggi.

 

Ikut hadir dalam silaturahmi tersebut Kapolresta Samarinda Kombes Pol Arif Budiman beserta jajarannya, Ketua MUI Kaltim Hamri Haz, Ketua NU Kaltim Fauzi Ahmad, Ketua Muhammadiyah Kaltim KH Suyatman, Ketua FKUB Kaltim yang diwakili oleh Sekretaris FKUB Abdul Hadi, Ketua Dewan Masjid Indonesia Kaltim KH. Muhammad Rasyid, Ketua PGI Kaltim, Ketua DBI Kaltim Hadi Maksum, mewakili Katolik Romo Yustinus, mewakili Hindu, mewakili Budha Hendrik Suwito, tokoh agama Konghucu Kaltim Arif Riyadi. (bay/don/kmf-smd)