TOP NEWS

Top

Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Pemkot Soroti Pasien Isolasi Mandiri

Kasus Covid-19 Meningkat Tajam, Pemkot Soroti Pasien Isolasi Mandiri

SAMARINDA. Tak semua pasien positif Covid-19 menjalani isolasi di rumah sakit. Hingga Senin (14/09) kemarin berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Samarinda, setidaknya ada sebanyak 318 pasien yang terkonfirmasi positif melakukan isolasi secara mandiri di rumahnya.

 

Mereka yang diwajibkan isolasi mandiri ini tadi adalah mereka yang memiliki gejala ringan, sehingga untuk mengurangi kapasitas rumah sakit di Samarinda yang kian banyak menampung pasien, mereka diminta melakukan perawatan mandiri.

 

Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin ketika memimpin rapat terbatas secara virtual penanganan Covid-19 Selasa (15/09) pagi mengakui jika saat ini Pemkot sedikit mengalami kesulitan dalam mengawasi pasien positif yang melakukan isolasi secara mandiri. Dikhawatirkan jika tidak disiplin dan luput dari pengawasan, maka tidak menutup kemungkinan bisa jadi masalah baru.

 

“Karena melihat perilaku warga kita yang masih suka keluyuran dan kurangnya pengetahuan mengenai langkah-langkah penanganan isolasi secara mandiri, bisa saja kasus yang terus bertambah tadi hasil kontak dari pasien yang terkonfirmasi ringan ini tadi,” kata Sugeng.

 

Ia menyadari keterbatasan ruangan dan tenaga kesehatan hingga akhirnya rumah sakit dan ruang karantina di Bapelkes yang disiapkan Pemerintah belum bisa mengcover semua pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Mengingat tambahnya, hingga saat ini hanya ada 192 ranjang  yang tersedia dari seluruh rumah sakit di Samarinda untuk melayani rujukan pasien Covid dengan gejala sedang dan berat.

 

“Memang kita ada ditawarkan kembali untuk membuka ruang karantina baru, tapi tidak semudah yang dibayangkan karena keterbatasan tenaga kesehatan,”ungkapnya.

 

Oleh itu, ia mendorong kepada Dinas Kesehatan agar segara membuat SOP atau panduan yang harus dilakukan pasien yang melakukan isolasi mandiri mulai dari awal hingga 15 hari ke depan yang nantinya dibantu oleh pihak kecamatan dalam mensosialisasikannya. Selain strategi memperbanyak kamar pelayanan Covid-19, juga telah disepakati untuk lebih difokuskan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) IA Moeis.

 

Sementara, Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismed Kusasih menjelaskan jika di Bapelkes sendiri kini merawat 40 pasien Covid dengan gejalan sedang. Ia mengakui jika kapasitas Bapelkes yang minim, sehingga tidak memungkinkan untuk merawat pasien dengan gejala ringan.

 

“Oleh itu, kami arahkan mereka yang gejala ringan tadi untuk melakukan isolasi mandiri saja di rumah. Karena selain mengurangi beban biaya perawatan, juga keterbatasan tenaga kesehatan jadi pertimbangan. Tapi Alhamdulillah perkembangannya juga luar biasa. Mereka yang mandiri rata-rata berhasil sembuh 10 hingga 15 hari,” akunya.

 

Ismed menambahkan, saat ini untuk merawat pasien Covid-19 di Bapelkes membutuhkan penanganan dokter 3 hingga 4 orang. (cha/don/kmf-smd)