TOP NEWS

Top

Dishub Samarinda Paparkan Rekayasa Lalin Masuk dan Keluar Jembatan Mahakam

Dishub Samarinda Paparkan Rekayasa Lalin Masuk dan Keluar Jembatan Mahakam

SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Jembatan Mahakam, lewat Forum Lalu Lintas yang berlangsung di Balaikota, Rabu (18/11) siang.

 

Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Nina Endang Rahayu mengatakan rencana rekayasa yang dibahas tadi guna menjawab masukan dari masyarakat selaku pengguna jalan yang setiap hari lalu lalang di jembatan tersebut.

 

Apalagi setelah berdirinya jembatan mahakam IV yang letaknya bersebelahan dengan Jembatan Mahakam yang lama. Jadi setelah kedua jembatan tadi berfungsi otomatis terjadi perubahan pada lajur lalu lintas, baik dari arah kota menuju seberang begitu pun dengan arah sebaliknya.

 

“Termasuk di antarannya kendaraan dari arah Jl Bung Tomo ketika masuk Jembatan Mahakam menuju Jl Untung Suropati. Dimana saat kendaraan manuver masuk ke pintu jembatan sedikit terhalang dengan median jalan yang dianggap menganggu pengendara,” kata Nina.

 

Oleh itu, lewat forum tersebut diusulkan agar median tadi bisa dipangkas, sehingga tidak menganggu saat manuver kendaraan yang masuk menuju pintu jembatan. Begitu pun juga saat keluar Jembatan Mahakam yang lama. Dimana tambah Nina, kendaraan yang ingin menuju arah Jl Slamet Riyadi harus terlebih dahulu melalui putaran balik arah di Jl Untung Suropati tepatnya di depan Jl Ir Sutami. Masalahnya sekarang, di putaran tersebut kerap terjadi penumpukan kendaraan pada saat jam-jam tertentu.

 

“Lewat forum tadi dicarikan solusi agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, maka diusulkan agar kendaraan yang keluar jembatan tidak perlu lagi langsung belok ke kiri melainkan bisa langsung lurus tentunya dengan mengikuti lampu rambu lalu lintas. Kebetulan fasilitas untuk putar balik kanan di depan jembatan sudah tersedia cuma saat ini ditutup sementara oleh pagar rambu,” urainya.

 

Tapi sayangnya usulan tadi juga tidak mendapat tanggapan positif dari beberapa audien yang hadir. Karena menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Samarinda ini takutnya saat kendaraan berhenti mengikuti lampu rambu lalu lintas, malah menambah beban pada jembatan, sehingga bisa mempengaruhi kekuatan kontruksi.

 

“Karena Jembatan Mahakam yang lama ini kan usianya cukup lama ya jadi itu yang menjadi pertimbangan,” timpalnya.

 

Sehingga solusinya nanti, akan dibuatkan pelebaran jalan di areal putaran balik arah depan Jl Ir Sutami tersebut oleh Dinas PU Provinsi Kaltim. Tujuannya agar saat kendaraan yang memutar tidak lagi terjadi penumpukan, selain dengan pelebaran jalan tadi juga tidak menagganggu lalu lalang kendaraan yang ingin menuju ke arah Loa Bakung.

 

“Tapi intinya semua masukkan yang disampikan dalam forum ini akan kembali dikaji oleh Dinas Perhubungan Samarinda tentunya dengan menyesuaikan kekuatan anggaran dari OPD terkait,” ungkap Nina menutup. (cha/don/kmf-smd)