TOP NEWS

Top

Resmi Diluncurkan, Program Desa Cantik 2025 Dimulai dari Kelurahan Bukit Pinang

Resmi Diluncurkan, Program Desa Cantik 2025 Dimulai dari Kelurahan Bukit Pinang

SAMARINDA, KOMINFONEWS – Pemerintah Kota Samarinda bersama Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Samarinda secara resmi mencanangkan Program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) Tahun 2025, dengan Kelurahan Bukit Pinang sebagai lokus pelaksanaannya.

Pencanangan tersebut berlangsung pada Kamis (15/05/2025) di Ruang Rapat Utama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Gedung Mal Pelayanan Publik Kota Samarinda. Kegiatan dibuka secara resmi oleh Plt Asisten I Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Suwarso, AKS, M.Si.

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya perwakilan dari OPD terkait, BPS Provinsi Kalimantan Timur, Universitas Mulawarman, para camat, lurah, serta tim pengelola data dari kecamatan dan kelurahan se-Kota Samarinda. Kegiatan digelar secara hybrid, yakni luring dan daring.

Turut memberikan testimoni, Lurah Dadi Mulya, Syamsu Alam, S.IP, M.Si, yang wilayahnya menjadi lokus Program Desa Cantik pada 2024. Ia berbagi pengalaman positif tentang dampak program tersebut bagi peningkatan kapasitas dan tata kelola data di kelurahannya.

Dalam sambutannya, Suwarso menyampaikan bahwa Program Desa Cantik merupakan langkah strategis pemerintah daerah untuk membangun budaya statistik hingga ke tingkat kelurahan. Menurutnya, data yang akurat dan terkelola dengan baik akan menjadi fondasi perencanaan pembangunan yang tepat sasaran.


“Desa dan kelurahan merupakan garda terdepan pembangunan, tetapi kerap terkendala pada ketersediaan dan kualitas data,” ujarnya. “Program Desa Cantik hadir untuk memperkuat budaya statistik, meningkatkan kapasitas SDM, serta mendorong pemanfaatan data dalam setiap proses pengambilan keputusan.”

Program yang diinisiasi oleh BPS ini bertujuan meningkatkan literasi statistik di tingkat desa dan kelurahan melalui pelatihan, pendampingan, serta fasilitasi sistem pengelolaan data berbasis digital. Diharapkan, kelurahan mampu mengelola data secara mandiri guna mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efektif.

Suwarso menegaskan bahwa Pemerintah Kota Samarinda tidak ingin program ini berhenti sebagai seremoni semata. Ia menekankan pentingnya menjadikan Program Desa Cantik sebagai bagian dari sistem kerja dan budaya kelurahan.

“Teknologi bisa kita beli, tapi SDM yang cakap, sadar data, dan mampu mengelolanya adalah aset yang harus terus dibina dan didampingi,” ucapnya.

Ia juga berharap, program ini dapat menjadi model tata kelola data yang akuntabel dan transparan di tingkat kelurahan serta mendukung terwujudnya visi besar Satu Data Indonesia.

Mengakhiri sambutannya, Suwarso mengajak seluruh peserta untuk menjadikan data sebagai dasar utama dalam setiap kebijakan dan program pembangunan. “Tanpa data, kita seperti melangkah tanpa peta,” tuturnya.

Ia berharap semangat ini menjadi motivasi bersama dalam membangun kelurahan yang cerdas, mandiri, dan berbasis data. (BUD/KMF-SMR)