TOP NEWS

Top

Pemkot Desak Pihak Pengembang Perum Keledang Mas Tangani Longsor, Telah Temui Titik Terang

Pemkot Desak Pihak Pengembang Perum Keledang Mas Tangani Longsor, Telah Temui Titik Terang

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda, Ir H Hero Mardanus Satyawan, MT bersama Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda melakukan rapat tertutup bersama pihak pengembang Perum Keledang Mas Baru Kecamatan Samarinda Seberang yakni PT Bumi Samarinda Damai di Ruang Rapat Sekda Lantai III Balaikota, Selasa (11/7/2023).

Didalam Rapat tersebut Sekda Kota Samarinda, Ir H Hero Mardanus bersama OPD terkait telah mendesak pihak pengembang agar cepat memberikan timeline pekerjaan penanganan longsor di Perum Keledang Mas Baru, mengingat situasi dan kondisi masyarakat yang terdampak sudah sangat cemas dan khawatir ketika hujan tiba. Bukan saat hujan saja, melainkan lima jam setelahnya jika ada panas terik.


"Sejak adanya musibah longsor, pemerintah kan telah melakukan percepatan penanganganan terhadap warga yang terdampak melalui perintah dari Wali Kota Samarinda, yakni dengan mengevakuasi dan membayarkan rumah sewa sementara selama 5 bulan, sambil menunggu tindak lanjut dari pihak pengembang. Karena Pak Wali Kota Andi Harun lebih mengutamakan keselamatan warganya karena itu merupakan hukum tertinggi di Indonesia," kata Sekda

Untuk diketahui ada sebanyak 19 (KK) warga yang telah di bantu Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun untuk di evakuasi dan di berikan rumah sewa.

Kepala Dinas Perkim, Herwan Rifa'i mengatakan apabila pihak pengembang tidak mampu menyelesaikan, "Serahkan saja ke Pemerintah, nanti Pemerintah yang langsung mengerjakan. Apalagi kabar terbaru sekarang ada  tambahan lagi tiga rumah warga yang terdampak," ujar Herwan.

Sementara itu Kepala BPBD Kota Samarinda, Suwarso menambahkan, dari hasil analisa penelitian tim lapangan yakni :

"Hasil yang pertama yang kita dapatkan adalah lokasi longsor yang masuk kedalam kelas lereng sangat curam hingga kemiringan lereng hingga 70%. Kedua, bebatuan pada lokasi longsor tersusun oleh batu pasir berukuran sedang hingga besar. Ketiga, perselingan batu pasir dan batu lempung yang bersifat kenyal," papar Suwarso.


Oleh sebab itu pihak BPBD memberikan jalan keluar dengan melakukan Cut and Fill dengan kemiringan 14 derajat sehingg ditemukan titik keamanan lereng sebesar 1,90.

Untuk diketahui, Cut and fill merupakan suatu proses pekerjaan tanah dimana sejumlah material tanah diambil dari suatu tempat kemudian diurug (ditimbun) ketempat lain, sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Land acqusition, permit, and security Kalimantan Departemen head, PT Bumi Samarinda Damai, Piratno mengatakan bahwa, pihaknya sedang berupaya untuk segera melakukan pemotongan gunung. Namun, terdapat kendala pada alat berat (ekskavator), sehingga terjadi keterlambatan.

"Kami akan segera cepat memasukan Alat Berat ke lokasi, Jumat ini kami janji Alat Berat sudah masuk tapi kami mohon kepada Pemerintah untuk melakukan pendampingan selama proses pekerjaan, estimasi 1 bulan selesai dari hari Jumat ini," pungkas Piratno PT Bumi Samarinda Damai (BSD). (BAR/KMF-SMR)