TOP NEWS

Top

Mantan Bupati Banyumas Bagi Pengalaman Pengelolaan Sampah ke Pemkot Samarinda

Mantan Bupati Banyumas Bagi Pengalaman Pengelolaan Sampah ke Pemkot Samarinda

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda tengah serius dalam upaya pengolaan sampah di kota tepian.

Sebagai bentuk keseriusan ini hingga belajar dengan mantan Bupati Banyumas Achmad Husein dalam berinovasi pengelolaan sampah menjadi nilai ekonomis.

Selasa (24/10/2023) siang, mantan Bupati Banyumas dua periode ini untuk pertama kalinya mengunjungi gedung Balai Kota bertemu Wali Kota Samarinda DR H Andi Harun.

Kehadiran Achmad Husein ini untuk berbagi pengalaman dalam memilah sampah dengan menggunakan tekhnologi mesin sehingga bisa diolah menghasilkan paving, atap, bata, pupuk kompos serta biji plastik yang memiliki nilai ekonomi.


Maklum dikepemimpinan Achmad Husein, Kabupaten Banyumas pernah menorehkan prestasi gemilang dengan dinobatkannya sebagai pengelolaan sampah terbaik di Indonesia bahkan se-Asia Tenggara.

Wali Kota Andi Harun siang itu mengapresiasikan kolaborasi pengelolaan sampah yang ditawarkan Achmad Husein ke Pemkot Samarinda.

“Kalau menurut saya inovasi yang ditawarkan pak Achmad Husein ini tidak perlu lagi kita modifikasi, cukup amati, tiru plek. Karena Banyumas pernah dapat penghargaan dalam inovasi ini jadi nggak usah diragukan lagi, langsung kita tiru saja,”aku Wali Kota didampingi Sekdakot Hero Mardanus siang itu.

Andi Harun mengatakan kehadiran mantan Bupati Banyumas ini ke Balai Kota, selain ketertarikannya untuk mengadopsi metode pengelolaan sampah yang sama, selain itu ia juga menginginkan ada gambaran terkait nilai investasi yang harus disiapkan pemerintah untuk memuluskan program pengelolaan sampah di kota tepian.


Oleh itu sambung dia, agar niatan tadi bisa berjalan tahun 2024 mendatang, Andi Harun berharap Achmad Husein bersama tim bisa kembali menyiapkan proposal terkait skema pengelolaan sampah baik dari segi nilai investasi yang disiapkan, output yang di hasilkan hingga luasan bangunan yang diperlukan untuk proses produksi nantinya.

“Sambil pak Sekda pilih dan tentukan 4 atau 5 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang ada di 10 Kecamatan untuk kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah sambil dibantu teman- teman dari DLH untuk dihitung nilai bangunannga agar bisa kita masukan di anggaran APBD murni 2024,”pesannya.

Nantinya pabrik pengelolaan sampah bahan bakar jumputan padat (BBJP) yang akan dibangun, pinta Wali Kota memakai sistem mengolah sampah organiknya dengan metode maggot agar dapat mendegradasi sampah lebih cepat dan output yang dihasilkan juga bisa untuk kompos organik. (CHA/KMF-SMR)