TOP NEWS

Top

Berkomitmen Tinggi Jadikan Samarinda Kota Layak Anak

Berkomitmen Tinggi Jadikan Samarinda Kota Layak Anak

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Komitmen pimpinan dalam bentuk kebijakan menjadi hal yang paling menentukan keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Termasuk di Kota Samarinda sendiri.

Sejak dilantik untuk memimpin Kota Samarinda pada Februari 2021 lalu, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun bersama Wakil Wali Kota (Wawali) Dr H Rusmadi terus melakukan pembenahan dalam berbagai bidang pembangunan. Termasuk dalam upaya mewujudkan Samarinda sebagai Kota Layak Anak (KLA).

Untuk menuju KLA, Wali Kota membuat sejumlah kebijakan dan regulasi demi mendukung tujuan dimaksud. Salah satunya regulasi dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) Kota Samarinda Nomor 3 Tahun 2023 tentang perubahan atas Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang Perlindungan Anak.

Di samping itu, dukungan dalam bentuk pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung KLA di sejumlah ruang publik juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Begitu pula kebijakan dalam hal anggaran yang berpihak pada upaya menuju KLA.

Hal ini diakui Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) Kota Samarinda Dr Ibnu Araby MMPd melalui Sekretaris DP2PA Kota Samarinda, Drg Deasy Evriyani MSi saat berbincang dengan Kominfonews, Selasa (23/4/2023) siang. Dikatakan Deasy, komitmen pimpinan dalam mendukung upaya menuju KLA menjadi hal yang paling penting dan mendapatkan nilai plus dari tim penilai di samping sejumlah indikator penilaian lain. Di antaranya angka stunting yang terus menurun, minimnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurunnya angka pernikahan dini, sinergitas lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta dukungan masyarakat luas.

"Atas tingginya komitmen pimpinan serta didukung sejumlah indikator penilaian yang lainnya serta kemampuan kita menurunkan angka stunting serta kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, sehingga Samarinda bisa mendapatkan sejumlah penghargaan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Peindungan Anak (PPPA) pada 2023 lalu. Tentu juga ini semua berkat dukungan dari segenap masyarakat luas, sehingga saat ini Samarinda berada pada kategori Nindya," ungkap Deasy.

Ia menyebut ada lima tingkatan menuju KLA. Di antaranya kategori Pratama, kemudian Madya, Nindya, Utama, dan terakhir KLA.

"Untuk seluruh Indonesia, sampai saat ini belum ada satu pun kota yang sudah menjadi KLA. Baru ada yang di kategori Utama. Nah, Samarinda di tahun 2023 lalu sudah mendapatkan penghargaan di kategori Nindya. Semoga di tahun 2024 ini kita bisa naik setingkat sehingga bisa masuk ke kategori Utama," ungkap Deasy.


Diakuinya, ada banyak upaya yang telah mereka lakukan untuk menuju target kategori Utama tersebut. Terutama dengan melakukan upaya pembinaan terhadap calon pasangan suami istri agar tidak menikah di usia muda. Karena menikah di usia muda juga diyakini menjadi salah satu pemicu sejumlah persoalan seperti stunting dan kekerasan dalam rumah tangga. Untuk pembinaan ini, dilakukan atas kerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Kantor Urusan Agama (KUA). 

"Kita minta kepada KUA agar sebelum mengeluarkan rekomendasi untuk pasangan yang menikah muda, terlebih dahulu calon pasangan tersebut bertemu dengan kami. Jadi diberi pembinaan dengan melibatkan tim psikolog. Kita mau tau alasannya kenapa menikah muda. Bahkan kita sarankan kalau bisa ditunda saja sampai benar-benar matang. Jadi intinya, kita lakukan upaya pencegahan di hulunya masalah. Kalau di persoalan hilirnya ada Dinas Kesehatan. Tetap kita selalu bersinergi selama ini. Alhamdulillah, upaya ini memberikan hasil yang cukup maksimal," bebernya.

Deasy menerangkan, KLA memang harus didukung oleh komponen lainnya dalam ruang lingkup yang lebih kecil seperti kelurahan layak anak dan kecamatan layak anak. Juga lingkungan sekolah dan Puskesmas.

"Makanya kami selalu imbau agar pihak kelurahan dan kecamatan bisa bersinergi untuk mewujudkan Samarinda sebagai Kota Layak Anak," tukasnya.

Di bagian akhir, Deasy membeberkan sejumlah penghargaan yang diraih Samarinda dari Kementerian PPPA pada 2023 lalu. Di antaranya penghargaan Tematik Pemenuhan Hak Anak (PHA) Layanan Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA) untuk Taman Cerdas Samarinda dan Layanan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) kepada Puspaga Cinta Syejati dengan Kategori Nindya, karena dianggap telah sesuai dengan Standarisasi KLA dari Menteri PPPA RI. Penghargaan ini diberikan dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI) 2023 di Gedung Perpustakaan Nasional RI Jakarta. Penghargaan tersebut melengkapi penganugerahan trophy dan piagam penghargaan KLA kategori Nindya Tahun 2023 kepada Pemkot Samarinda dari Kementerian PPPA RI di Hotel Padma Semarang pada 22 Juli 2023.

Kemudian pada 20 November 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda meraih Penghargaan Tematik PHA untuk Layanan Sekolah Ramah Anak kepada MTsN Samarinda dengan Nilai Tertinggi pada Peringatan Hari Anak Sedunia (HAS) 2023, di Gedung Histeria Taman Impian Jaya Ancol Jakarta.

Sebelumnya pada 19 Juli 2023, Pemkot Samarinda menerima undangan Via Zoom Meeting dari KPPPA RI, untuk mengikuti Acara Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2023, dari hasil Evaluasi Penyelenggaraan PUG atas komitmen dan peran dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan oleh Menteri PPPA RI dalam rangkaian Peringatan Hari Ibu (PHI), di Gedung KPPPA RI Jakarta. Di saatvitu, Kementerian PPPA mengumumkan Pemkot Samarinda menerima Penghargaan APE 2023.

Selanjutnya pada 1 November 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda juga menerima penghargaan Tematik PHA untuk Layanan Standar Lembaga Perlindungan Khusus Ramah Anak kepada Balai Rehabilitasi BNN Tanah Merah Samarinda (BARETA) dengan nilai maksimum sesuai dengan Standardisasi KLA oleh KPPPA RI di Jakarta.

Sementara untuk prestasi di tingkat provinsi, Pemkot Samarinda menerima penghargaan Pelayanan Terbaik Terhadap Pengaduan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak dari DKP3A Provinsi Kaltim pada acara Puncak Peringatan HAN 2023, 26 Juli 2023. (HER/KMF-SMR)