TOP NEWS

Top

DP2PA Samarinda Gelar GESiT di SDN 003 Sempaja Timur

DP2PA Samarinda Gelar GESiT di SDN 003 Sempaja Timur

SAMARINDA, KOMINFONEWS- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) menyelenggarakan serangkaian kegiatan yang diberi nama GESiT, singkatan dari Gender Analysis with Simple Think. Salah satu aksi dari kegiatan ini dilaksanakan di SDN 003, Jl. Wahid Hasyim II Sempaja Timur, Samarinda Utara, Sabtu (25/02/2023). 

Kegiatan penyuluhan yang menyasar Anggota Paguyuban orang tua siswa ini  mengangkat tema "Meningkatkan Kualitas Keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender dan hak anak", menghadirkan narasumber Nanang supratman, M.pd dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) dan Hamruni, S.Pd.I yang juga Guru Kelas di sekolah ini. 

Dalam kegiatan yang merupakan inovasi DP2PA ini diberikan 1 sesi pertemuan singkat dengan durasi sekitar 1 jam. Targetnya adalah pemahaman mendasar tentang gender (perbedaan laki-laki dan perempuan secara biologis dan konstruksi sosial budaya), sehinga audiens memahami perbedaan kebutuhan laki-laki dan perempuan dan kaitannya dalam upaya meningkatkan IPM Perempuan serta upaya perlindungan perempuan dan anak. 


Menurut PLT Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, drg. Deasy Evriyani,  Gender Analysis with Simple Think, sesuai artinya mencoba menyampaikan pemahaman dan strategi PUG dengan berusaha menggunakan penyampaian yang sederhana, menarik, dan mudah dipahami.

"Kegiatan disampaikan dalam kondisi awal pemahaman peserta yang masih keliru tentang gender. Diselingi permainan, doorprize, dengan bahasa sesederhana mungkin akhirnya mampu memberikan pemahaman mendasar yang benar tentang gender," jelas Deasy kepada kominfonews. 

Adapun target kegiatan serupa bagi Aparatur Pemerintah, menurut Deasy direncanakan dalam 3 (tiga) sesi dengan durasi tidak lebih dari 4 jam.

Indonesia telah mempunyai Inpres 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan gender (PUG) dalam pembangunan.  Kota Samarinda memiliki Perda No. 2 Tahun 2020 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Daerah, dan terbaru Perwali No.1 Tahun 2023 tentang Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender Kota Samarinda Tahun 2023-2027 dengan harapan capaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE) semakin meningkat.


Konteks gender saat ini bukan saja laki-laki dan perempuan, namun termasuk juga anak, difabel, lansia dan stunting. Sehingga diperlukan inovasi untuk mendorong kerjasama yang baik antar pemerintah bersama organisasi/lembaga masyarakat dan masyarakat itu sendiri yang menjadi faktor penting dan menentukan dalam upaya pencegahan stunting.

Percepatan penurunan dan penghapusan stunting perlu dipertegas dalam sistim perencanaan dan penganggaran baik di pusat maupun di daerah.Karenanya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2PA) sebagai Sekretaris POKJA-PUG di Samarinda melalui inovasi GESiT (Gender Analysis with Simple Think) dibuat untuk memudahkan sosialisasi pemahaman gender melalui pendekatan yang mudah, sederhana, simpel, dan akurat.

Inovasi GESiT dijalankan melalui 3 (tiga) fase/tingkatan, yakni: Fase Pertama, bertujuan membentuk pemahaman yang benar mengenai perbedaan perempuan dan laki-laki dari segi biologis dan konstruksi sosial budaya, memahami perbedaan kebutuhan antara perempuan dan laki-laki, anak, lansia, disabilitas, termasuk stunting. Memahami isu-isu gender, serta memahami strategi isu gender dalam kebiajakan daerah melalui PUG.

Pada Fase kedua, bertujuan memberikan pemahaman konsep perencanaan dan penganggaran resonsif gender (PPRG), memahami tujuan PPRG, dan memahami kategori anggaran responsif gender.

Dan pada Fase terakhir, bertujuan memberikan pengnetahuan tentang analisis gender (GAP)

GESiT memiliki Tujuan utama untuk memberikan bimbingan kepada seuruh OPD agar dapat merancang kegiatan sesuai tupoksi masing-masing termasuk nantinya upaya  penurunan stunting yang responsive gender dengan melakukan analisis gender dan memasukkannya dalam Gender Budget Statement (GBS). (ASYA/KMF-SMR)