TOP NEWS

Top

Disdamkar Gelar Presentasi Laporan Akhir Kajian Peta Resiko Kebakaran Kota Samarinda

Disdamkar Gelar Presentasi Laporan Akhir Kajian Peta Resiko Kebakaran Kota Samarinda

SAMARINDA, KOMINFONEWS: Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) menggelar "Presentasi Laporan Akhir Kajian Peta Resiko Kebakaran Kota Samarinda" di ruang Rapat Mangkupelas Lantai 2 Balaikota Samarinda, Selasa (08/08/2023) siang. Acara dihadiri oleh para Kepala OPD, Camat serta Lurah se-Kota Samarinda. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengungkapkan bahwa Kota Samarinda merupakan daerah rawan bencana kebakaran. Hal ini bisa menyebabkan kerugian berupa kerusakan harta, korban luka, meninggal dunia, dan mengganggu kehidupan masyarakat, yang pada akhirnya berdampak negatif pada agenda pembangunan di Kota Samarinda.

"Pemadam Kebakaran telah menunjukkan dedikasi dalam memberikan layanan kedaruratan bagi warga masyarakat, dan data menunjukkan penurunan angka kejadian kebakaran selama tiga tahun terakhir," ujar Wali Kota. Namun menurutnya fluktuasi dalam perkiraan kerugian harta dan benda masih menjadi perhatian.


Orang nomor satu di Pemkot Samarinda ini menegaskan bahwa penting untuk memiliki data dan analisis yang memadai dalam melakukan pengkajian risiko kebakaran. Oleh karena itu, pemerintah kota menyusun kajian peta risiko kebakaran dengan sasaran untuk mengidentifikasi faktor pemicu bencana kebakaran, memetakan kawasan risiko di Kota Samarinda, dan menghasilkan rekomendasi rencana pencegahan dan penanggulangan bencana kebakaran.

Kajian ini menurut Wali Kota menjadi langkah menuju penanggulangan kebakaran yang terarah, terencana, dan terukur, serta bermanfaat dalam merencanakan dan mendesain pembangunan berkelanjutan.

"Saya berharap Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Samarinda dapat memanfaatkan hasil kajian ini untuk upaya mitigasi dan penanggulangan kebakaran di masa mendatang," ujar Wali Kota. 


Wali Kota meminta dukungan, komitmen, masukan, dan kontribusi nyata dari seluruh yang hadir dalam penyusunan kajian risiko kebakaran ini, sehingga dapat menghasilkan dokumen kajian yang komprehensif dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Samarinda.

Sementara itu, Kepala Disdamkar, Hendra AH, SH dalam laporannya mengatakan bahwa  kebakaran di Samarinda 99,5 persen adalah karena kelalaian manusia. Oleh karena itu sedang digalakan himbauan agar satu rumah memiliki satu alat pemadam kebakaran sederhana. 

Hendra mengingatkan bahwa dalam satu kesempatan wali kota berpesan bahwa Disdamkar jangan reaktif hanya saat terjadi kebakaran saja, tapi harus bagaimana melakukan upaya-upaya mitigasi untuk mengurangi dampak kebakaran, dengan sosialisasi, edukasi, serta simulasi.  


"Dan kami sudah melaksanakan program prioritas tersebut. Namun tidaklah komprehensif semua itu jika tanpa adanya kajian," ujar Hendra. Menurutnya Wali Kota telah berpesan kepadanya saat dilantik, untuk membuat anggaran dan mengatasi masalah kebakaran dengan baik.  

"Pak wali tidak ingin ada kebakaran dua kali di daerah yang sama. Untuk itulah kali ini kami bekerja sama dengan tim dari Universitas Mulawarman membuat kajian resiko kebakaran yang berisi kerawanan kebakaran, rentang kebakaran, kapasitas dan risiko serta rekomendasi," jelas Hendra. 

Dia menjelaskan bahwa sebelumnya Disdamkar telah melaksanakan FGD dengan mengundang seluruh stakeholder dan kecamatan serta kelurahan untuk menggali permasalahan apa saja yang ada di wilayahnya dalam hal penanganan kebakaran. (ASYA/KMF-SMR)