TOP NEWS

Top

Sasar Dua Kafe di Palaran, 1 Positif dan 18 Non Reaktif

Sasar Dua Kafe di Palaran, 1 Positif dan 18 Non Reaktif

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Jajaran Satuan Tugas (Satgas) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kota Samarinda kembali menggelar razia penegakan protokol kesehatan (prokes) di dua kafe di wilayah Kecamatan Palaran, Senin (9/8) malam. Sama dengan yang dilakukan sebelumnya di wilayah Samarinda Ulu, tim gabungan ini juga langsung melakukan tes swab terhadap para pengunjung.

Camat Palaran Suwarso mengatakan dari dua kafe tersebut, secara keseluruhan ada 19 pengunjung yang dites swab. Dari keseluruhan jumlah tersebut, satu di antaranya positif. Sedangkan 18 lainnya non reaktif.

“Kegiatan ini untuk pertama kalinya kita lakukan di wilayah Kecamatan Palaran. Kita lakukan ini secara dadakan untuk kafe-kafe yang masih buka. Malam ini kita dapati 18 orang dinyatakan non reaktif dan 1 positif. Yang positif, KTP (Kartu Tanda Penduduk, Red)-nya langsung ditahan Dinkes (Dinas Kesehatan, Red) dan besok akan dilakukan pengecekan lagi di laboratorium. Bila hasilnya tetap sama, maka akan disarankan untuk isoman (isolasi mandiri, Red) atau dirujuk ke mana sesuai ranahnya Dinkes,” jelas Suwarso.


Sementara Kepala Satpol PP Kota Samarinda Muhammad Darham melalui Kepala Seksi (Kasi) Kerja Sama Suwarno menyampaikan, kegiatan penegakan prokes ini dilakukan secara rutin untuk memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat Kota Samarinda dan pemilik kafe untuk selalu memperhatikan serta mematuhi Peratuaran Wali Kota (Perwali) Samarinda Nomor 5 Tahun 2021, yang mana dalam aturan tersebut menyebutkan untuk membatasi jumlah pengunjung.

“Malam ini kami dari tim gabungan Satgas Covid-19 melaksanakan kegiatan penegakan prokes bersama kecamatan, dan malam ini kami kegiatannya di wilayah Kecamatan Palaran. Tugas kami mengimbau kepada masyarakat dan pemilik kafe untuk mengikuti Perwali yang telah ditetapkan. Kalau memang harus mengurangi jumlah pengunjung, ya harus diikuti. Jamnya harus tutup, ya harus dikuti demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19," jelas Suwarno. (FAN/HER/KMF-SMD)