TOP NEWS

Top

Dana BTT Tersisa Rp11,5 Miliar, Dua OPD Sudah Mengajukan RKB Kembali

Dana BTT Tersisa Rp11,5 Miliar, Dua OPD Sudah Mengajukan RKB Kembali

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Hingga  8 Agustus 2021 posisi dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Pemkot Samarinda yang sudah dicairkan sebesar Rp 51,1 miliar dari total dana Rp 62 miliar yang telah dialokasikan.

Dana BTT yang sudah cair tadi kini telah masuk dalam rekening dibeberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemangku dana Covid-19.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Samarinda Sugeng Chairuddin mengatakan dari total yang sudah dicairkan tersebut kini dana BTT yang masih tersisa sebesar Rp 11,5 miliar.

“Sementara melihat perkembangan gelombang ke IV penyebaran pandemi Covid 19 di Samarinda, maka ada dua OPD yang kembali mengajukan Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) agar bisa mendapat suntikan  dari dana BTT tersebut,” kata Sekda usai memimpin rapat pembahasan  BTT Covid 19, Selasa (10/8/2021) di gedung Balaikota.

Dua OPD tadi sambung Sugeng, ialah Dinas Kesehatan dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim). Dimana untuk Dinas Kesehatan mengajukan sebesar Rp 22 miliar untuk belanja alat kesehatan (Alkes) dalam  memenuhi kebutuhan Rumah Sakit Daerah IA Moeis sedangkan Disperkim mengajukan Rp 5 miliar terkait dengan masalah pemakaman karena jumlah warga yang meninggal dunia karena Covid 19 terus meningkat perharinya.

Melihat keterbatasan tersedianya dana BTT saat ini, maka Pemkot tengah mengatur strategi agar kebutuhan prioritas dua OPD ini bisa terakomodir.

“Memang sebelumnya dua OPD ini sudah menerima dana BTT seperti Disperkim, diawal sudah mendapatkan dana sebesar Rp 2,6 miliar, tapi diperjalanan waktu hingga Agustus tak disangka kasus yang meninggal dunia karena Covid meningkat hingga proyeksi dana yang ada sekarang tidak cukup untuk mengakomodir bila kasus ini terus meningkat hingga bulan Desember, yang ada aja sudah tersisa Rp 200 juta,” urai Sekda.

Begitu pun dengan Dinas Kesehatan, sambungnya, diawal sudah menerima dana BTT sebesar Rp 22 miliar, tapi untuk permohonan yang diajukan sekarang beda penggunaannya, dimana lebih kepada kebutuhan untuk Rumah Sakit IA Moeis.

Sedangkan terkait strategi agar permohonan dua OPD ini bisa terpenuhi dengan memanfaatkan sisa dana yang ada, Sekda menyarankan kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Samarinda agar mencairkan kepada OPD tersebut secara bertahap. Seperti Disperkim dari kebutuhan yang diperlukan sebesar Rp 5 miliar maka yang ditransfer cukup Rp 1 miliar dulu sambil melihat perkembangan kondisi saat ini.

“Sedangkan untuk Dinas Kesehatan saya minta dr Ismed agar bisa meriview kembali permohonan RKB alat kesehatan yang sekiranya urgent untuk dibeli dan yang mana bisa ditunda dulu dengan berkoordinasi direktur Rumah Sakit IA Moeis,” ungkapnya.

Strategi lain lanjutnya, Pemkot juga akan memanggil OPD yang menerima dana BTT, tapi sampai sekarang dana tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal dalam penanggulangan Covid 19, seperti BPBD, Satpol PP dan Dinas Sosial.

“OPD-OPD ini akan kita interogasi Kamis nanti, kenapa dana BTT yang masuk di rekening mereka sampai sekarang belum terserap secara maksimal, kalau memang tidak digunakan akan kita tarik kembali dananya dan kita berikan kepada OPD yang membutuhkan,” ungkap Sugeng.

Seraya ia berharap, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Samarinda mencari sumber baru yang bisa digali untuk mencukupi kebutuhan dana BTT saat sekarang. (CHA/DON/KMF-SMD)