05 Mei 2021
9690
Pertumbuhan Ekonomi Minus 2 Persen, Wali Kota Andi Harun Dorong Restoran dan Pasar Agar Pulih Di Tengah Pandemi

SAMARINDA. Wali Kota
Samarinda Dr H Andi Harun hadir sebagai pemateri dalam diskusi publik garapan
Himpunan Mahasiswa Islam Cabang
Samarinda.
Diskusi berlangsung Rabu (5/5/2021) di Warkop Bagios Jalan Basuki Rahmat.
Sore itu wali kota berbicara upaya Pemkot Samarinda yang tengah berusaha
melakukan pemulihan pasca pandemi Covid-19.
Ia mengatakan pemulihan ini terutama di bidang ekonomi menjadi perhatian
utama di masa kepemimpinannya. Terlebih, Samarinda sebagai wilayah penopang Ibu
Kota Negara (IKN) diharapkan mampu menjadi pusat perekonomian untuk kawasan
Indonesia Tengah.
"Insya Allah Samarinda menjadi pusat manufaktur dan pengembangan
energi nasional. Oleh sebab itu, semua elemen harus bergerak menyambut
IKN," terangnya kepada peserta diskusi.
Terlebih, sektor pembangunan Kota Tepian pun tengah mengalami turbulensi
serius. Seperti merosotnya nilai APBD dibandingkan tahun sebelumnya, serta pemotongan
Dana Bagi Hasil (DBH) dari pusat.
"Pertumbuhan ekonomi kita pun saat ini minus 2 persen. Pemerintah
sudah mulai membuka restoran dan pasar secara perlahan, agar ekonomi kembali
lancar. Karena penanganan Covid-19 tidak kalah serius. Insya Allah dalam satu
tahun perekonomian bisa pulih," ujar mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim ini.
Sementara, Ketua Komisi IV DPRD Samarinda Sri Puji Astuti menilai pandemi
pun mempengaruhi kebiasaan hidup. Dari segi pendidikan, pemerintah saat ini
tengah mencoba membuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah,
setelah setahun lebih murid melakukan belajar daring.
"Di sisi lain, masalah infrastruktur, sarana-prasarana dan SDM
sekolah harus jadi perhatian pemerintah. Bahkan masih ada beberapa daerah yang
blank spot, terutama daerah pinggiran. Sehingga murid harus belajar ke rumah
guru," kata Puji.
Terpisah, Abdul Muis selaku Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI
Kaltim-Kaltara menyebutkan Pemkot Samarinda harus lebih proaktif dalam
melindungi dan mengelola lingkungan. Terlebih, pencemaran lingkungan sering
terjadi, baik akibat aktivitas penambangan maupun limbah.
Tak hanya itu, dirinya juga mendorong agar pemerintah juga melirik
potensi Sungai Mahakam. Yang jika bisa dikelola dengan baik, mampu mendatangkan
tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta peluang ekonomi lainnya.
"Dalam diskusi sebelumnya pun kami telah mendorong Pemprov Kaltim
agar dapat memanfaatkan potensi Sungai Mahakam. Baik dari sisi pengelolaan
maupun ekonomi," pungkasnya.(CHA/DON/KMF-SMD)