03 Maret 2021
4008
Rakor Lintas Perangkat Daerah, Kendalikan Dampak Kenaikan Harga Cabai

SAMARINDA. Hingga Maret ini, harga cabai
masih terus melonjak. Oleh itu Pemerintah Kota Samarinda menggelar Rapat
Koordinasi Lintas Perangkat Daerah Dalam Mengendalikan Dampak Kenaikan Komoditas
Cabai di Ruang Rapat Utama Lantai 2 Balaikota, Rabu (03/03/2021).
Rakor yang dipimpin Asisten II Sekretariat
Daerah Kota Samarinda Nina Endang Rahayu mendiskusikan pengamanan bagaimana
caranya tetap mengedepankan perekonomian masyarakat tetapi protokol
penanggulangan Covid 19 juga harus tetap diterapkan. Ia mengakui adanya
kenaikan pada komoditas cabai di pasaran pada saat ini.
“Untuk Kota Samarinda sendiri, kami masih
tergantung oleh asupan luar daerah, kami mengapresiasi adanya kelompok –
kelompok yang sudah mulai melakukan aktifitas untuk mempertahankan bahan pokok
penting ini terkendali di Kota Samarinda, tetapi ternyata karena jumlah
kelompok tersebut dengan jumlah populasi masyarakat yang ada di Samarinda belum
mencukupi sehingga masih tergantung dari pihak lain,” ucap Nina saat membuka
rakor.
Pasokan yang ada di pasar–pasar kota
Samarinda, lanjut Nina ternyata juga diperlukan pendistribusiannya ke beberapa
Kabupaten Kota di Kalimantan Timur, di antaranya Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kutai Timur hingga Kabupaten Mahulu.
“Ini yang harus kita cermati bersama agar
bahan pokok penting di Kota Samarinda ini bisa terpenuhi,” tambahnya.
Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) melaporkan
Kota Samarinda menurut pantauannya kemampuan Kota Samarinda untuk memenuhi
kebutuhan ini tidak bisa melebihi 200 kilogram dalam satu minggu. Pasokan pada
minggu terakhir di bulan Januari disampaikan Dinas Ketapang terhenti dari
Surabaya, karena menerima pasokan hanya dari Sulawesi dan Banjarmasin.
Bahkan pihaknya mengatakan beberapa
distributor besar di Pasar Segiri malah mendatangkan pasokan cabai dari
Banjarmasin.
“Mereka ambil barang itu dari Banjar, karena barang
dari Sulawesi dan Banjar itu menyebar lagi, untuk bulan Februari minggu ke 3
kapal yang ada malah ke pulau Jawa,” ucap perwakilan dari Dinas Ketapang.
Dari Dinas Pertanian juga melaporkan cabai
rawit dalam kurun waktu 3 minggu lagi akan ada yang sudah mulai melakukan
panen. Ada juga dilaporkan baru mulai menanam seluas 3 hektare. Beberapa lahan
tercatat ada yang terkendala cuaca hingga gagal panen.
Sementara laporan dari Dinas Perdagangan
harga rata – rata cabai biasa yang terdapat di 5 pasar di Kota Samarinda saat
ini sekitar Rp 100 ribu, dan dilaporkan cabai rawit berada di harga Rp 120 ribu
di Pasar Palaran. (fer/don/kmf-smd)