TOP NEWS

Top

Rakor Lintas Perangkat Daerah, Kendalikan Dampak Kenaikan Harga Cabai

Rakor Lintas Perangkat Daerah, Kendalikan Dampak Kenaikan Harga Cabai

SAMARINDA. Hingga Maret ini, harga cabai masih terus melonjak. Oleh itu Pemerintah Kota Samarinda menggelar Rapat Koordinasi Lintas Perangkat Daerah Dalam Mengendalikan Dampak Kenaikan Komoditas Cabai di Ruang Rapat Utama Lantai 2 Balaikota, Rabu (03/03/2021).

 

Rakor yang dipimpin Asisten II Sekretariat Daerah Kota Samarinda Nina Endang Rahayu mendiskusikan pengamanan bagaimana caranya tetap mengedepankan perekonomian masyarakat tetapi protokol penanggulangan Covid 19 juga harus tetap diterapkan. Ia mengakui adanya kenaikan pada komoditas cabai di pasaran pada saat ini.

 

“Untuk Kota Samarinda sendiri, kami masih tergantung oleh asupan luar daerah, kami mengapresiasi adanya kelompok – kelompok yang sudah mulai melakukan aktifitas untuk mempertahankan bahan pokok penting ini terkendali di Kota Samarinda, tetapi ternyata karena jumlah kelompok tersebut dengan jumlah populasi masyarakat yang ada di Samarinda belum mencukupi sehingga masih tergantung dari pihak lain,” ucap Nina saat membuka rakor.

 

Pasokan yang ada di pasar–pasar kota Samarinda, lanjut Nina ternyata juga diperlukan pendistribusiannya ke beberapa Kabupaten Kota di Kalimantan Timur, di antaranya Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur hingga Kabupaten Mahulu.

 

“Ini yang harus kita cermati bersama agar bahan pokok penting di Kota Samarinda ini bisa terpenuhi,” tambahnya.

 

Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) melaporkan Kota Samarinda menurut pantauannya kemampuan Kota Samarinda untuk memenuhi kebutuhan ini tidak bisa melebihi 200 kilogram dalam satu minggu. Pasokan pada minggu terakhir di bulan Januari disampaikan Dinas Ketapang terhenti dari Surabaya, karena menerima pasokan hanya dari Sulawesi dan Banjarmasin.

 

Bahkan pihaknya mengatakan beberapa distributor besar di Pasar Segiri malah mendatangkan pasokan cabai dari Banjarmasin.

 

“Mereka ambil barang itu dari Banjar, karena barang dari Sulawesi dan Banjar itu menyebar lagi, untuk bulan Februari minggu ke 3 kapal yang ada malah ke pulau Jawa,” ucap perwakilan dari Dinas Ketapang.

 

Dari Dinas Pertanian juga melaporkan cabai rawit dalam kurun waktu 3 minggu lagi akan ada yang sudah mulai melakukan panen. Ada juga dilaporkan baru mulai menanam seluas 3 hektare. Beberapa lahan tercatat ada yang terkendala cuaca hingga gagal panen.

 

Sementara laporan dari Dinas Perdagangan harga rata – rata cabai biasa yang terdapat di 5 pasar di Kota Samarinda saat ini sekitar Rp 100 ribu, dan dilaporkan cabai rawit berada di harga Rp 120 ribu di Pasar Palaran. (fer/don/kmf-smd)