TOP NEWS

Top

Investor Asal Korea Tertarik IPA Sungai Kapih, Wali Kota Target Paling Lama Enam Bulan

Investor Asal Korea Tertarik IPA Sungai Kapih, Wali Kota Target Paling Lama Enam Bulan

SAMARINDA. KOMINFONEWS - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melalui Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Kencana tengah menjajaki rencana kerja sama lebih lanjut dengan investor asal Korea, yakni Korea Environmental Industri & Technologi Institute (KEITI) guna menambah pasokan air bersih, khususnya di wilayah Sambutan.

Direktur Perumdam Tirta Kencana Kota Samarinda, Nur Wahid Hasyim mengatakan keberadaan investor asal negeri ginseng ini untuk membantu melengkapi sarana dan prasarana dalam mempercepat penyelesaian Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Kapih. Termasuk teknologi yang akan digunakan dalam pengelolaan air layak minum dari segi medis menurut versi mereka.

“Mohon dukungan dan doa dari masyarakat, semoga kerja sama ini bisa segera terealisasi. Ini sesuai harapan Wali Kota (Dr H Andi Harun, Red) yang menginginkan warga Sambutan dan sekitarnya bisa optimal merasakan pelayanan air bersih,” ungkap Nur Wahid usai memdengarkan presentasi dari investor asal Korea tersebut di Balai Kota, Selasa (15/6/2021) pagi.


Model kerja samanya jelas dia, masih dalam tahap penjajakan. Karena harapan Wali Kota, investor ini bisa masuk dan tidak mengharapkan kucuran dana dari APBD. Mereka nantinya bekerja murni dengan dana sendiri. Karena jika selesai proyeknya, bisa saja mereka yang bakal menjadi operatornya, terkhusus di kawasan tersebut.

“Karena di sini perusahaan Korea sifatnya menambah investasi dengan membangun teknologinya. Jadi karena mereka yang paham, sehingga tak salah jika Wali Kota menunjuk investor itu sebagai operator pelaksanaannya dalam memberikan pelayanan pendistribusian air bersih yang bertumpu pada IPA Sungai Kapih,” ungkapnya.

Sementara Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun mengaku sangat optimis jika Korea Environmental Industri & Technologi Institute mau berinvestasi di pengelolaan air bersih Sungai Kapih. Dia mengatakan selama di Samarinda, investor tersebut sudah melakukan penelitian dan survei kajiannya bersama Perumdam Tirta Kencana di lokasi tersebut.

“Jadi untuk finalisasi kerja samanya, mereka akan mengundang kita untuk membahasnya pada tanggal 26 di Jakarta. Kalau jadi, sistem share yang akan mereka terima jika project ini bisa berjalan,” ungkap Andi Harun.

AH begitu Andi Harus disapa, menaruh harapan apabila investasi nanti sudah masuk ke IPA Sungai Kapih, ia ingin pengerjaannya bisa selesai dalam waktu empat hingga enam bulan ke depan. Sehingga air dari hasil sistem teknologi penyediaan air minum yang mereka siapkan itu bisa langsung didistribusikan ke pemukiman warga di wilayah Sambutan. (CHA/HER/KMF-SMD)