TOP NEWS

Top

Buka Bimtek GPBLHS Bagi Kepsek dan Guru, Wawali Minta Sekolah Jadi Madrasah Cinta Lingkungan

Buka Bimtek GPBLHS Bagi Kepsek dan Guru, Wawali Minta Sekolah Jadi Madrasah Cinta Lingkungan

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Sebanyak 45 sekolah mulai jenjang TK, SD hingga SMP dan Madrasah dicanangkan untuk mengikuti Sekolah Adiwiyata tahun depan.

Bimbingan teknis Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS)  bagi para kepala sekolah (Kepsek) dan guru pun dilakukan Selasa (5/10/2021) pagi, di aula SDN 008 Jalan Awang Long.

Nantinya setelah mengikuti pembekalan teknis tersebut, 45 sekolah ini akan dipersiapkan mengikuti  penilaian Adiwiyata untuk tingkat kota mulai bulan Februari tahun 2022 mendatang dan tingkat Provinsi saat moment hari lingkungan hidup.

“Jadi Bimtek ini lebih kepada memberikan pembekalan kepada kepala sekolah dan guru-guru dalam pembinaan karakter peduli dan berbudaya lingkungan untuk ditularkan kepada siswa-siswinya, sehingga perilaku pelajar dan warga sekolah bisa lebih bertanggung jawab dalam upaya pelestarian, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan nantinya akan diintegrasikan dengan program Adiwiyata,” tutur Ketua Forum Sekolah Adiwiyata Samarinda Heri Gunawan.

Tahun ini sambung dia, ada sebanyak 9 Sekolah di Samarinda  telah dipersiapkan untuk mengikuti penilaian sekolah Adiwiyata tingkat nasional dan 3 Sekolah mengikuti tingkat mandiri.

Wakil Wali Kota Samarinda Dr H Rusmadi yang membuka secara langsung Bimtek tersebut dalam arahannya mengatakan jika sekolah merupakan garda terdepan dalam pembentukan karakter pelajarnya, bahkan diakuinya lebih hebat dari lingkungan keluarga itu sendiri.

Maka jelas dia, pentingnya untuk mengajarkan kepada siswa dan siswi ini untuk mencintai lingkungan sebagai wujud  rasa syukur atas nikmat pemberian yang maha kuasa.

“Jadi mulai dari lingkungan sekolah lah point pentingnya, karena begitu guru sudah mengajarkan muridnya untuk membuang sampah pada tempatnya, biasa lebih didengarkan ketimbang instruksi yang disampaikan langsung dari keluarganya sendiri,” aku Wawali.

Oleh itu, sambung Rusmadi, pentinya sekolah menanamkan budaya bersih kepada siswanya. Karena harapan Pemerintah sendiri sekolah bisa hadir sebagai madrasah tempat belajar untuk mencintai lingkungan melalui membudayakan hidup bersih yang pada akhirnya bisa diteladani oleh para pelajar itu sendiri.

Sehingga ia berharap, hasil dari bimbingan teknis pagi itu, Wawali menginginkan bukan hanya sekedar semboyan mencintai lingkungan saja melainkan juga gerakan aksi nyata atau tindakan adalah menjadi kata kuncinya.

“Jadi pasca dari bimbingan teknis ini saya akan berkunjung ke sekolah bapak kepala sekolah dan guru yang hari ini hadir sebagai peserta, kira-kira  ada perubahan atau tidak, tunggu aja nanti saya akan nilai bersama pak Asli (kepala Dinas Pendidikan,red),” tutup Rusmadi. (CHA/DON/KMF-SMD)