TOP NEWS

Top

Tak Sebatas Terima Laporan, Andi Harun Langsung Cari Biang Banjir dan Solusinya

Tak Sebatas Terima Laporan, Andi Harun Langsung Cari Biang Banjir dan Solusinya

SAMARINDA. Wali Kota Samarinda, Dr H Andi Harun tak ingin hanya puas dengan cukup mendengar laporan di atas kertas oleh jajarannya. Ia justru turun langsung untuk melihat kondisi sesungguhnya di lapangan.

 

Seperti yang dilakukan Selasa (27/4/2021) siang dengan meninjau titik banjir agar bisa dicarikan solusi buat mengatasinya dalam bentuk kebijakan. Ia didampingi Asisten II drg Nina Endang Rahayu, Asisten III Ali Fitri Noor, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Hero Mardanus Satyawan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ananta Fathurazzi, Kepala Bagian (Kabag) Infrastruktur Hambali, serta Kabag Humas dan Protokol Idfi Septiani.

 

Kunjungan lapangan Wali Kota dalam hal upaya penanganan banjir ini diawali dengan meninjau sistem drainase di bawah Flyover Air Hitam di Samarinda Ulu. Kemudian dilanjutkan ke simpang Sempaja, Jalan PM Noor, hingga di simpang Jalan DI Panjaitan. Termasuk sungai mati samping Swalayan GBE yang telah dibuka selebar dua meter.

 

Titik pertama ditinjau di bawah Flyover Air Hitam. Andi Harun mengungkap mengapa sering terjadi banjir di kawasan tersebut hingga ke Jalan Ir H Juanda, depan Kantor Imigrasi. Ia menyebut sistem drainase yang tertutup di bawah Flyover dan kemungkinan besar ada tumpukan sampah. Kemudian dipertemuan antara Jalan Letjend Soeprapto dan Jalan Ir H Juanda, ada pipa melintang, sehingga jika tidak terbuka drainasenya, maka sangat sulit untuk pembersihan sampah pada drainase.

 

“Sumbatan dari tumpukan sampah inilah yang membuat air meluap keluar dan terjadi banjir hingga ke Jalan Ir H Juanda depan Imigrasi,” ucap Andi Harun.

 

Untuk mengatasi banjir di kawasan itu, orang nomor satu di Kota Samarinda ini menginstruksikan ke Dinas PUPR untuk membangun drainase dengan crossing dari arah Jalan AW Sjahranie ke arah Jalan Ir H Juanda. "Jadi aliran air akan dibuang langsung ke Sungai Mahakam. Perencanaannya akan disusun di APBD Perubahan 2021, dan pembangunan di APBD Murni 2022," jelasnya.

 

Dari Flyover, rombongan bergerak ke simpang Sempaja yang memang menjadi langganan banjir. Andi Harun mengatakan di sini ada aliran air yang melintas crossing dari drainase di sebelahnya, dan dari arah Jalan AW Sjahranie juga crossing ke arah sekitar Puskesmas. Selain itu, menjadi perhatian adanya sistem perpipaan di gorong-gorong Jalan DI Panjaitan sisi simpang Sempaja hingga ke arah Indomaret pun masih ditemukan pipa besar.

 

“PDAM (Perumdam Tirta Kencana, Red) tidak ada dananya. Estimasinya sekitar Rp1 miliar. Saya sudah minta Pak Hero masukkan di kegiatan kita di Bankeu (Bantuan Keuangan, Red). Insya Allah tahun ini clear, habis Lebaran lelang,” katanya bersemangat.

 

Kemudian ke titik Jalan DI Panjaitan, Andi Harun langsung menuju ke Sungai Mati di Jalan PM Noor, samping swalayan GBE. Dia ingin memastikan laporan dari Dinas PUPR atas instruksinya dulu, bahwa telah membebaskan lahan selebar dua meter

 

"Dinas PUPR mengatakan telah dibuka selebar dua meter. Tapi memang tidak sepenuhnya, karena belum selesainya pembebasan rumah warga di atas Sungai Mati tersebut. Jadi kita akan tunggu pembayarannya selesai dulu," terang wali kota.

 

Walaupun demikian, aliran akan tetap dibuka dengan lebar dua meter sambil menunggu proses penggantian yang dananya sudah ada.

 

“Kita bisa lihat bagaimana skenario air sebelum maupun sesudah bukaan dua meter tadi. Nanti akan lebar setelah masalah sosial selesai tahun ini. Uang sudah ada, tinggal menunggu waktu, kita periksa aturannya,  kemudian kita akan bebaskan semua yang di atas sungai mati. Dua meter bukaan yang ada ini, sudah sangat membantu. Banjir kemarin sudah menjadi aliran alternatif air,” ungkap Andi Harun.

 

Begitu pula dengan proyek crossing drainase di depan Masjid Babul Hafazhah yang membelah simpang Jalan DI Panjaitan, dipastikan selesai tahun ini. “Pekerjaannya membutuhkan sekitar Rp2 miliar. Saya sudah minta Pak Hero tahun ini diselesaikan. Mungkin setelah Lebaran dilakukan tender,” bebernya.

 

Andi Harun mengatakan titik banjir yang didatangi itu untuk mengetahui problem teknis yang ada di lapangan. “Ini tidak bisa dilihat semua di atas meja. Makanya saya langsung cek ke lapangan. Semua titik yang saya datangi, langsung saya buatkan alternatif kebijakannya dan perintahkan Dinas PUPR untuk segera menindaklanjutinya,” pungkas Andi Harun. (DON/HER/KMF-SMD)