TOP NEWS

Top

Pemkot Samarinda dan Bank Kaltimtara Luncurkan Sistem e-Retribusi Untuk Pedagang Pasar Tradisional

Pemkot Samarinda dan Bank Kaltimtara Luncurkan Sistem e-Retribusi Untuk Pedagang Pasar Tradisional

SAMARINDA. Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali meluncurkan sistem pembayaran retribusi berbasis elektronik atau e-retribusi untuk para pedagang pasar tradisional. Peluncuran yang dilakukan secara virtual ini berlangsung Rabu (5/8/2020) pagi di 3 pasar, yakni Pasar Merdeka, Palaran dan Komplek Citra Niaga dengan menggandeng Bank Kaltimtara.

 

Direktur Bisnis Bank Kaltimtara Syariah, Khairul Zaman mengatakan jika launching e-retribusi tadi sebagai pilot project gerakan non tunai yang dicanangkan Bank Indonesia untuk pasar tradisional.

 

“Jadi program ini merupakan bagian sinergitas antara Bank Kaltimtara dan Dinas Perdagangan dalam membantu percepatan transaksi pedagang dalam membayar retribusi,” sebutnya.

 

Ia menjelaskan lewat e-retribusi, pedagang tinggal menggesekkan kartunya ke perangkat mesin Electronic Data Capture (EDC) yang disediakan. Dimana Kartu yang dimaksud tadi kata dia, bisa sebagai kartu keanggotaan pedagang pasar dan juga kartu ATM.

 

“Jadi kegunaannya bisa multifungsi bagi pedagang pasar,” celetuknya.

 

Sementara Walikota Samarinda, Syaharie Jaang yang menyaksikan secara langsung via virtual launching tersebut mengatakan jika e-retribusi yang diluncurkan pagi itu sebagai wujud komitmen Pemkot untuk meningkatkan transparansi dalam pengelolaan pendapatan daerah sekaligus memudahkan pedagang dalam membayar retribusi.

 

“Sebenarnya launching hari ini bagian dari implementasi perjanjian kerjasama antara Bank Kaltimtara dan Dinas Perdagangan 23 Januari kemarin. Alhamdulillah akhirnya bisa terlaksana,” kata Jaang.

 

Ia berharap dalam waktu dekat sistem tadi juga bisa dikembangkan ke pasar tradisional yang lain. Mengingat sambung di Samarinda sendiri saat ini ada sebanyak 12 pasar tradisional dengan 4.000 pedagang yang perlu mendapatkan pelayanan yang sama secara bertahap.

 

“Karena sistem ini untuk mensukseskan program Pemerintah Pusat yang menggalakkan gerakan non tunai. Jadi sudah saatnya perlahan kita bergeser ke pembayaran elektronik. Semoga kedepan sistem ini juga bisa melayani pasar semi modern dan modern,” harapnya. (cha/don/kmf-smd)