TOP NEWS

Top

Samarinda Pecahkan Rekor MURI Penggunaan Seraung dan Penari Tamborin

Samarinda Pecahkan Rekor MURI Penggunaan Seraung dan Penari Tamborin

SAMARINDA. Kembali Kota Samarinda berhasil mencetak Rekor Museum Rekor Indonesia (MURI). Kali ini pemakai Seraung (topi khas dayak, red) dan human configuration terbanyak sejumlah 1.024 orang dan rekor pagelaran tari dayak dan penari tamborin terbanyak, yakni 1.248 orang. Pemecahan rekor MURI ini dicetak pada gelaran budaya akbar opening ceremony Borneo Celebration 2019 di GOR Stadion Madya Sempaja, Rabu (2/10) malam.

Pembukaan berlangsung meriah dengan iring-iringan musik khas suku dayak terus menerus terdengar dengan dihadiri ribuan warga Samarinda yang memadati Stadion Madya Sempaja Samarinda guna menyaksikan acara yang digagas Dewan Adat Dayak Kalimantan Timur dan Pesekutuan Dayak Kalimantan Timur.

Borneo Celebration ini dibuka secara resmi oleh Walikota Samarinda, Syaharie Jaang yang juga Ketua Umum Persekutuan Dayak Kalimantan Timur.

Sebelum memasuki tempat Opening Ceremony  Borneo Celebration, Jaang diusung menggunakan perahu panjang khas dayak menuju panggung kehormatan dan selanjutnya menyaksikan defile  perwakilan etnis dayak yang ada di Kalimantan Timur seperti Dayak Lundayeh, Dayak Modang Wahea, Dayak Tonyooi Benuaq, Dayak Kenyah, Dayak Bahau, serta Dayak Aoheng.

Dalam sambutanya Jaang mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas dilaksanakannya Borneo Celebration 2019 di Kota Samarinda dan telah menyatukan etnis budaya dayak di Kaltim, “ucap Jaang. Menurutnya, dengan diadakannya Borneo Celebration ini dapat meningkatkan perekonomian  atau UKM dan taraf hidup etnis dayak, serta pariwisata di tanah Borneo.

 "Di ajang ini pula kita dapat mempromosikan, melestarikan, menjaga seni adat istiadat suku dayak agar tidak punah oleh perkembangan zaman,” tambahnya.

Di kesempatan ini pula Jaang menyampaikan  Keputusan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menunjuk   tanah Borneo khususnya Kalimantan Timur menjadi pemindahan Ibukota Negara yang harus disambut dengan gembira.

"Yang utama kita sebagai masyarakat dayak harus menjaga persatuan dan kesatuan diantara kita," tegas Jaang.

Di akhir sambutannya Jaang berharap melalui acara Borneo Celebration ini generasi muda dapat semakin tertarik dan mampu menempatkan diri sebagai pecinta dan penggiat seni dayak, sehingga mempererat persatuan dan kesatuan di tengah heterogennya kehidupan sosial.

Pada sambutan Ketua  Panitia Penyelenggara, Pendeta  King AR menyampaikan tujuan diselenggarakannya Borneo Celebration untuk mengenalkan dan mengangkat keunikan dan keragaman seni budaya lokal yang ada di Kalimantan Timur kepada masyarakat yang ada di Samarinda. Bahkan untuk tamu-tamu yang datang dari luar Samarinda dan wisatawan mancanegara.

Waktu pelaksanaan Borneo Celebration 2-4 Oktober 2019 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan diantaranya Parade Dayak, Expo Dayak, pertandingan menyumpit dan gasing khas dayak, serta tak kalah pentingnya Pemecahan Record MURI tadi.

Hadir dalam kesempan ini, Anggota DPRD Kaltim Puji Setyowati Jaang, Ketua DPRD Mahakam Ulu Novita, Ketua Pengadilan Negeri Samarinda, Ketua Adat Dayak  Edy Gunawan, Ketua Umum LPADKT Vendy Meru, Ketua PDKT Samarinda Viktor Yuan, Sekretaris Dinas Pariwisata Masrullah, Sekretaris Dinas Kebudayaan Hery Nurdi, serta ketua-ketua adat dayak Kalimantan Timur. (kmf10)

Penulis: Eko --Editor: Doni