TOP NEWS

Top

Tekan Angka Kasus Stunting di Samarinda, Pemkot Perkuat Kolaborasi Bersama Pihak Swasta

Tekan Angka Kasus Stunting di Samarinda, Pemkot Perkuat Kolaborasi Bersama Pihak Swasta

SAMARINDA.KOMINFONEWS-Pemerintah Kota  (Pemkot) Samarinda terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya mempercepat penurunan angka gagal tumbuh kembang anak atau stunting di kota tepian.

Sebagai bentuk keseriusan ini Jumat (27/10/2023) pagi tadi, Pemkot dalam hal ini Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Samarinda bersama Satga Stunting Provinsi Kaltim melakukan konsolidasi bersama orang tua asuh anak stunting dari berbagai pihak swasta yang berlangsung di gedung Balai Kota.

Ketua Satga Stunting Provinsi Kaltim, Masdar John mengatakan kalau pertemuan pagi itu lebih kepada meningkatkan kemitraan dengan pihak ketiga dalam membantu upaya penurunan angka stunting di Samarinda.

“Sebenarnya lebih kepada penguatan kerjasama kemitraan secara terintegrasi dan komprehensif antara pemerintah, element masyarakat dan pihak swasta melalui pendampingan kepala keluarga berisiko stunting dan melakukan intervensi secara spesifik berupa menyediakan makanan dan asupan gizi serta intervensi sensitive dengan memperbaiki sanitasi dan pola asuh anak,”ungkapnya.


Sementara, Wakil Wali Kota Samarinda DR H Rusmadi saat memimpin langsung pertemuan pagi itu mengatakan jika pemerintah saat ini menempatkan masalah stunting dengan langkah apa yang harus di lperbuat agar kedepan tidak ada lagi bayi di Samarinda yang lahir dengan kondisi stunting.

Karena menurut Wawali stunting bukan lagi hanya pada masalah fisik melainkan juga perkembangan otak. Untuk itu dalam pencegahannya tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah saja tapi peran swasta sangat diharapkan saat ini.

“Mengingat hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 dari Kementerian Kesehatan merilis data prevalensi balita stunting di Samarinda mengalami kenaikan sebesar 25 persen pada tahun 2022 dari yang sebelumnya pada 2021 sebesar 21 persen,”aku Wawali didampingi Kadis DPPKB Kota Samarinda, I Gusti Ayu Sulistiani.


Oleh itu, sambung dia peran swasta dan masyarakat sangat penting dalam penanganan stunting sekarang dan harus secara holistik baik menangani dari hulu hingga ke hilirnya.

Karena masalah stunting ini program bantuan tidak hanya sebatas gizi saja, tapi juga harus dilakukan langkah intervensi dalam mmasalah sanitasi yang juga tidak kalah pentingnya.

“Anak-anak berisiko stunting boleh kita selesaikan, tapi yang tak kalah penting adalah setelah ini tidak boleh lagi ada anak-anak yang lahir dengan kondisi stunting. Oleh itu langkah yang perlu kita perhatikan saat ini anak remaja yang menjalani pranikah juga wajib terus di pantau agar diberi pemahaman mengenai tentang pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),”pesannya. (CHA/KMF-SMR)