TOP NEWS

Top

Bahas Panggilan Darurat 112, Sandima Kembali Hibur Pengunjung PRS

Bahas Panggilan Darurat 112, Sandima Kembali Hibur Pengunjung PRS

SAMARINDA. Kedua kalinya pertunjukkan Media Tradisional "Sandiwara Mamanda" atau disingkat Sandima kembali hadir di panggung hiburan Pekan Raya Samarinda (PRS) Tahun 2020. Tema yang dibahas kali ini pun berbeda dari tahun sebelumnya. Para relawan Panggilan Darurat 112, diangkat menjadi bahan sandiwara kesenian asal Kota Samarinda tersebut, di arena indoor GOR Segiri Samarinda, Selasa (07/02) malam.

 

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah dalam sambutannya sebelum pagelaran seni dimainkan menjelaskan jika panggillan darurat 112 kini terus disosialisasikan oleh Pemerintah Kota. Tujuannya, agar informasi mengenai keberadaan panggilan darurat 112 di Samarinda betul-betul sampai di telinga masyarakat.

 

“Maksudnya supaya warga bisa memanfaatkan panggilan ini jika ada suatu keadaan darurat yang membutuhkan respon atau pertolongan cepat dari para relawan yang standby 24 jam di ruang Command Center,” kata Dayat, begitu ia disapa.

 

Media penyampaian informasi 112 tadi pun berbeda-beda, salah satunya melalui adegan kesenian yang dimainkan semalam.

 

“Selain kita juga ingin memberikan warna berbeda dalam event Pekan Raya Samarinda dari tahun ke tahun. Artinya, tak hanya hiburan modern saja yang tampil disini melainkan juga ada hiburan kesenian tradisional di PRS. Oleh itu, momen para relawan panggilan darurat 112 kita angkat dalam Sandima kali ini,” tutup Dayat yang juga mantan Kasat Satpol PP ini.

 

Sedikitnya, ada ratusan pasang mata ikut larut dalam cerita yang dibawakan seniman-seniman Samarinda diiringi musik tradisional. Sebut saja Andra, warga Jl Dr Soetomo ini awalnya tidak menyangka kalau di arena PRS juga menyajikan hiburan-hiburan daerah.

 

“Karena itu saya bawa istri dan anak kesini. Maksud hati mau nonton konser musik, eh ternyata ada hiburan tradisional. Akhirnya kami memilih untuk menonton sandiwara Mamanda saja. Karena di zaman sekarang sangat jarang bisa dapat kesempatan menyaksikan sandiwara model beginian,” ungkapnya. (KMF4)

 

Penulis: Ahmad Haidir —Editor: Doni