SAMARINDA. Wakil Walikota Samarinda, Muhammad Barkati menerangkan bahwa konsumen cerdas itu kuncinya memang jangan lapar mata.
"Jangan lapar mata karena baik bapak atau ibu semua kalau lihat barang murah dan bagus pasti mau dibeli semua. Terpenting beli barang yang kualitas dan sesuai dengan peruntukannya, sehingga tidak sia-sia.
Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan Pembukaan Acara Edukasi Konsumen Cerdas Bagi ASN Di Lingkungan Pemerintah Kota Samarinda di ruang Rapat Utama Lantai II Balaikota, Selasa (28/1).
Tak bisa dipungkiri kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika telah memperluas ruang gerak arus transaksi barang dan jasa, bahkan melintasi batas wilayah negara dengan adanya jual beli online.
Ditegaskannya perlindungan konsumen juga dimaksudkan untuk membentuk konsumen yang cerdas, mandiri dan cinta produk dalam negeri. Sekaligus mendorong pelaku usaha untuk lebih bertanggung jawab dalam memperdagangkan barang atau jasa.
“Memang kalau konsumen itu dimana-mana cari yang murah tetapi bagus. Tetapi ada juga beberapa masalah dalam jual beli online. Terkadang kita nyari yang bagus, tetapi datangnya tidak sesuai dengan harapan. Oleh sebab itu, Undang Undang RI Nomor 8 Tahun 1999 yang mengatur mengenai perlindungan konsumen, kemandirian konsumen, klausul baku, serta ketentuan lain yang mengatur agar barang yang dikonsumsi memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan dan kelestarian lingkungan ditujukan untuk melindungi konsumen yang cerdas, hemat dan mandiri,” terangnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Samarinda, Marnabas Patiroy menjelaskan acara ini diikuti oleh sedikitnya kurang lebih 100 orang mewakili seluruh OPD di lingkungan Pemkot Samarinda dan beberapa narasumber.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Samarinda melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, serta Dinas Perdagangan Kota Samarinda selalu bersinergi melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan perlindungan konsumen,” tutupnya. (KMF5).
Penulis: Afdani --Editor: Doni
