SAMARINDA, KOMINFONEWS - Seusai mengikuti acara buka puasa bersama Kwartir Ranting Gerakan Pramuka Kecamatan Samarinda Ilir, Wakil Wali Kota Samarimda (Wawali)  Dr H Rusmadi Wongso melanjutkan safari Ramadhannya dengan melaksanakan shalat Isya dan Tarawih bersama jamaah Masjid Al Ikhlas Jl. Perjuangan Gg. Bubuhan RT 104, Sungai Pinang Dalam. 

Dalam kesempatan ini Wakil Wali Kota berkesempatan menyerahkan sertifikat kepada Pengurus Masjid Al Ikhlas dan didaulat oleh jamaah untuk menyampaikan Tausyiah jelang shalat Tarawih. 

Tampak hadir pula Camat Sungai Pinang Dalam Hj. Siti Hasanah, S.Sos., M.SI serta Para Lurah yang ada di Kecamatan Sungai Pinang Dalam. Tak ketinggalan tentunya pejabat militer, kepolisian dan para tokoh agama serta tokoh masyarakat. 

Dalam tausyiahnya Rusmadi dengan indah memaparkan hikmah ibadah puasa Ramadhan dikaitkan dengan program Probebaya dan Keterlibatan masyarakat dalam membangun kota Samarinda tercinta. Menurut dia inti dari berbagai ibadah yang kita lakukan selama Ramadhan ini adalah bagaimana umat Islam melatih diri untuk selalu berada dalam ketaatan. 

"Sekarang, bagaimana perilaku taat tersebut bisa kita pertahankan hingga setelah Ramadhan?" ujar Rusmadi memberikan semangat kepada jamaah Masjid Al Ikhlas. 

Rusmadi memberikan contoh soal perilaku tidak membuang sampah sembarangan yang mungkin terkesan sepele, namun sesungguhnya memiliki nilai yang tinggi dalam konteks ketaatan. Karena selain menjadi aktualisasi nilai ketaatan, perilaku tersebut akan berkaitan dengan banyak hal urgen lainnya. 

Menurutnya kita mengikuti pendidikan sejak TK hingga perguruan tinggi yang artinya memakan waktu belasan tahun, tentu sangat miris jika pendidikan selama itu tak membuat kita bisa berperilaku mulia  membuang sampah pada tempatnya. 

Dalam kesempatan ini, orang nomor dua di Pemerintah kota Samarinda ini juga menyampaikan ucapan terimakasih, sekaligus mengajak masyarakat untuk terus mendukung program Probebaya yang selama ini telah sangat banyak dirasakan manfaatnya oleh warga kota Samarinda. 

Probebaya, ujar dia berasal dari kata "bebaya" yang dalam Bahasa lokal (Kutai) berarti bersama-sama, atau gotong royong. Gotong royong sendiri merupakan budaya bangsa Indonesia yang sudah ada sejak nenek moyang kita dan menjadi sebuah kebiasaan yang bagus untuk dipertahankan. 

"Paling tidak sebulan dua kali kita bergotong royong membersihkan lingkungan," harap Rusmadi.

Seusai menyampaikan tausyiah, Rusmadi turut melaksanakan shalat tarawih berjamaah hingga selesai dan berbaur dengan ratusan warga, berbincang santai dan saling bertukar pikiran, sebelum kemudian meninggalkan lokasi Masjid untuk pulang ke rumah jabatan Wakil Walikota. (ASYA/KMF-SMR)