TOP NEWS

Top

Per September 2023, Beras Masih Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Se-Indonesia

Per September 2023, Beras Masih Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar Se-Indonesia

SAMARINDA.KOMINFONEWS - Komoditas beras masih menjadi penyumbang utama inflasi pada September 2023. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan atau terjadi peningkatan indeks harga konsumen dari 115,22 pada Agustus 2023 menjadi 115,44 pada September 2023. Pada Agustus 2023, BPS mencatat terjadi deflasi sebesar 0,02 persen.

Untuk diketahui harga beras hari ini pecah rekor lagi. Harga beras medium melonjak Rp30 ke Rp13.310 per kg dan beras premium naik Rp50 ke Rp14.920 per kg.

Sepekan lalu, 26 September 2023, harga beras medium tercatat di Rp13.150 per kg dan beras premium di Rp14.760 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata nasional di tingkat pedagang eceran.


Secara rata-rata bulanan nasional, Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga beras, baik premium maupun medium melonjak tajam di bulan September 2023 dan berlanjut hingga saat ini.

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2023 memaparkan, kenaikan harga beras hingga pekan keempat bulan September 2023 semakin meluas.

"Kalau kita lihat sampai minggu keempat bulan September 2023, belum terlihat ada tanda-tanda penurunan, masih ada terus menaik," kata Amalia dalam Rapat Koordinasi melalui virtual Se-Indonesia, Selasa (3/10/2023).

"Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan, dari 297 kabupaten/kota, ada 178 kabupaten/kota mengalami kenaikan harga beras cukup signifikan," tambahnya.


Amalia menjabarkan, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras di minggu keempat bulan September 2023 kini berjumlah 297 wilayah, naik dari sepekan sebelumnya 284 kabupaten/kota.

"Kalau kita lihat desilnya, kita bagi-bagi. Ada 29 kabupaten/kota yang kenaikan harga berasnya 17,64%, kemudian ada 30 kabupaten/kita yang kenaikannya 12,35%," katanya.

"Kalau kita lihat rata-rata kenaikan harga beras, memang yang paling rendah di Pulau Jawa, paling tinggi di Papua," Pungkas Amalia. 

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yakni Kepala Inspektorat Kota Samarinda Mas Andi Suprianto, Kepala Kejaksaan Negeri Firmansyah Subhan, Kabag Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Samarinda, Yuyum Puspitaningrum.(BAR/KMF-SMR)